Daerah

Ansor Jatim Diharap Tingkatkan Pembinaan

NU Online  ·  Sabtu, 27 Juli 2019 | 02:30 WIB

Ansor Jatim Diharap Tingkatkan Pembinaan

Plt. Ketua PC GP Ansor Kencong, Kabupaten Jember, Arifunnajih

Jember, NU Online

Sejumlah harapan untuk memperkuat Ansor Jawa Timur (Jatim) mencuat menjelang dihelatnya Konferensi Wilayah (Konferwil) GP Ansor XIV Jawa Timur tanggal 28 Juli 2019 di Malang. Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kencong, Kabupaten Jember turut bersuara menguggah harapan demi perbaikan kinerja Ansor di masa-masa mendatang.

 

“Konferwil itu ‘kan forum tertinggi regional, yang tidak saja untuk memilih pemimpin baru tapi juga membahas dan menyusun program untuk lima tahun kedepan,” tukas Plt. Ketua PC GP Ansor Kencong, Kabupaten Jember, Arifunnajih kepada NU Online di Kencong, Kamis (25/7).

 

Menurutnya, Konferwil tersebut perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menyusun program yang benar-benar bermanfaat bagi kebesaran Ansor. Tidak perlu ribut soal siapa yang akan menjadi nahkoda baru Ansor Jatim. Pemantapan program harus diutamakan, karena bagaimanapun yang menjadi barometer di masyarakat adalah program-program yang dijalankan. Bukan program yang yang hanya dalam catatan hasil Konferwil.

 

“Program tidak perlu muluk-muluk, yang penting bisa dilaksanakan. Program mentereng tapi tidak dilaksanakan, ya percuma,” lanjutnya.

 

Ia menegaskan, Ansor Jatim perlu menggalakkan pembinaan berkala ke cabang-cabang demi pematangan organisasi, baik segi administrasi maupun struktur. Sehingga Ansor cabang tertib secara administrasi dan sehat secara struktur. Dengan demikian, maka Ansor secara organisasi sudah termasuk mapan.

 

“Jangan seperti sekarang ini, begitu mau ada Konferwil, buru-buru ada akreditasi. Maksud saya akreditasi sudah bagus, tapi perlu ada tindak lanjut dengan pembinaan,” lanjutnya.

 

Selain itu, Ansor Jatim juga perlu memikirkan adanya pemberdayaan bagi anggotanya. Misalnya dengan menggelar pelatihan kerja. Hal ini tentu sangat diharapkan dan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota Ansor mengingat sebagian banyak profesi mereka adalah wira usaha, dan atau petani.

 

“Contohnya pelatihan perbengkelan, kegiatan usaha kecil dan sebagainya. Jadi Ansor yang punya tugas membentengi ulama sekaligus punya keterampilan. Itu bagus,” urainya. (Aryudi AR)