Pembumian Al-Quran, MWCNU Ledokombo Gelar Diklat MQS
NU Online · Sabtu, 27 Juli 2019 | 01:30 WIB
Jember, NU Online
Bagi para ustadz dan guru mengaji, kefasihan membaca Al-Quran merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab di pundak merekalah tanggung jawab untuk mengajar membaca Al-Quran bagi generasi muda, dengan fasih. Itulah yang melatar belakangi MWCNU Ledokombo Kabupaten Jember menggelar Diklat Metodologi Metode Qur’ani Sidogiri (MQS) di aula Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Suren Kecamatan Ledokombo, Jumat (26/7).
Menurut Katib Syuriyah MWCNU Ledokombo, KH Khazin Mudzhar, Diklat tersebut dimaksudkan untuk memberikan bekal pembelajaran membaca Al-Quran dengan pemahaman ilmu tajwid yang baik dan benar. Sehingga diharapkan peserta dapat membimbing dan mengajar membaca Al-Quran kepada santrinya secara akurat dan cepat.
“Ini (MQS) dibuat dan dikembangkan oleh Pondok Pesantren Sidogiri, salah satu metode pengajaran membaca Al-Quran yang cukup baik karena santri bisa cepat bisa membaca Al-Quran,” tukasnya saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut.
Sementara itu, Ketua MWCNU Ledokombo, Lora Miftahul Arifin Hasan menegaskan, Diklat tersebut merupakan bagian dari usahanya untuk membumikan Al-Quran di tengah-tengah masyarakat. Pembumian Al-Quran itu tentu melalui peningkatan kapasitas kemampuan para guru mengaji. Salah satu ciri MQS adalah santri bisa membaca Al-Quran dengan mudah dan cepat.
“MQS itu bisa untuk semua umur. Sesungguhnya banyak orang yang ingin belajar membaca Al-Quran, tapi tidak punya waktu. Nah, mungkin dengan metode itu, mereka bisa terbantu untuk cepat membaca Al-Quran,” jelansya.
Ra Mif, sapaan akrabnya, menambahkan pihaknya akan terus menggalakkan pengajaran Al-Quran di kalangan anak-anak dan remaja. Sebab saat ini kegiatan belajar-mengajar Al-Quran sudah mulai berkurang. Waktu mereka untuk belajar membaca Al-Quran terdesak oleh aktifitas sekolah dan kegiatan di luar sekolah yang bersifat hura-hura.
“Kalau dulu anak-anak mengaji di mushalla itu sampai nginep. Habis magrib belajar membaca Al-Quran, bangun subuh bersih-besih. Sekarang, yang kayak gitu sudah tidak ada,” lanjutnya.
Diklat tersebut diikuti oleh 237 peserta yang berasal dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember. Pemandunya adalah pengurus MQS Jember, Ustadz Husnurrohim Ali. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Laksanakan Puasa Tarwiyah Lusa, Berikut Dalil, Niat, dan Faedahnya
3
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
6
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-Israel
Terkini
Lihat Semua