Daerah

‘Allimna, Bukan Sekadar Metode Belajar Ngaji

Rab, 18 November 2020 | 03:30 WIB

‘Allimna, Bukan Sekadar Metode Belajar Ngaji

Suasana Pelatihan Metode Pembelajaran ‘Allimna Jilid I-IV di Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Jember. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq )

Jember, NU Online
Belakangan cukup banyak diterbitkan buku metode belajar mengaji Al-Qur’an. Cara belajarnya tidak lagi konvensional yang dimulai dari alif, ba, ta, tsa, dan seterusnya. Namun dijamin dengan metode itu, santri bisa cepat membaca Al-Qur’an. Bahkan ada yang mengatakan hanya dalam hitungan hari, santri (pelajar) sudah fasih membaca Al-Qur’an dengan metode tertentu. Wallahu a’lam.


Terkait dengan hal ini, Pengurus Cabang (PC) LP Ma’arif Jember Jawa Timur membuat sendiri metode belajar mengaji dengan nama ‘Allimna. Menurut penyusun ‘Allimna, Kiai Muhammad Junaidi al-Hafidz, buku tersebut lain dari pada yang lain. ‘Allimna disusun sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi anak-anak saat ini.

 

Katanya, saat ini waktu anak-anak sudah cukup padat, baik di sekolah maupun di luar sekolah, entah ikut kursus, kegiatan belajar  kelompok, dan bahkan bermain. Sehingga praktis waktu untuk belajar ngaji berkurang porsinya.


“Makanya ‘Allimna kami buat sedemikian rupa agar mudah dimengerti, dibikin tidak membosankan, dan santri bisa cepat membaca (Al-Qur’an),” tutur Kiai Junaidi di kediamannya, Jember, Selasa (17/11).


Selain itu, contoh-contoh bacaan untuk mempraktikkan tajwid dan makharijul khuruf, dinukilkan dari ayat-ayat Al-Qur’an yang notabene adalah dalil-dalil tentang Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Ayat-ayat tersebut dilengkapi dengan artinya, agar santri juga paham maksud isi dan kandungan ayat tersebut.


“Pengajarnya juga kita anjurkan untuk sekilas menjelaskan maksud ayat tersebut, berikut kaitannya dengan Aswaja,”  lanjutnya.


Kiai Junaidi menambahkan, dengan ayat-ayat Aswaja tersebut, setidaknya santri sejak awal menjadi paham dalil-dalil yang berhubungan dengan amalan dan praktik yang selama ini  dilakukan oleh warga NU. Sehingga santri memperoleh ilmu dua kali dalam satu kali pertemuan. Yaitu belajar ngaji Al-Qur’an sekaligus paham dalil-dalil tentang ke-Aswajaan.


“Menyelam sambil minum, mungkin begitu ibaratnya,” terangnya.


Untuk memantapkan misi tersebut, LP Ma’arif Jember menyelenggarakan Pelatihan Metode Pembelajaran ‘Allimna Jilid I-IV di Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember Jawa Timur, Ahad (15/11) lalu.


Pelatihan hasil kerja sama dengan Pondok Pesantren Nuris tersebut, diikuti oleh 62 peserta  dipandu langsung oleh sang penyusun ‘Allimna, Kiai Muhammad Junaidi al-Hafidz. Tema yang dibahas jilid I hingga II. Sedangkan jilid III hingga IV akan digelar Ahad (22/11) depan.


“Target kita ini (pelatihan) bisa menjadi bekal bagi peserta sehingga kelak bisa  mempraktikkan kepada anak didik atau santrinya,” jelasnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin