Balitbang Kemenag

Melihat Kesiapan Madrasah Mengikuti Pembelajaran Tatap Muka

Sen, 24 Mei 2021 | 18:00 WIB

Melihat Kesiapan Madrasah Mengikuti Pembelajaran Tatap Muka

Ilustrasi: Siswa madrasah di Bengkulu pada tahun 2018. (Foto: Kemenag Bengkulu)

Mayoritas madrasah di zona hijau tidak siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Angkanya mencapai 62,1 persen atau 381 dari 614 madrasah di zona hijau.


Demikian salah satu hasil penelitian yang dilakukan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan pada Badan Litbang dan Diklat Kemenag tahun 2021.

 

Menurut hasil penelitian tersebut, keputusan pembukaan PTM ke pemerintah daerah patut mempertimbangkan untuk diserahkan ke tingkat yang lebih mikro, misalnya kecamatan  atau desa. Dengan begitu, pertimbangan mengenai risiko penyebaran Covid-19 menjadi akurat dan juga lebih sesuai dengan kondisi guru dan siswa di domisili tersebut.

 

Penelitian tersebut dilatarbelakangi antara lain adanya Surat Edaran Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam nomor: B-2752/DJ.I/PP.00/11/2020 tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pada Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021. Dalam konteks inilah Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan menyelenggarakan survei secara daring untuk menjaring data empirik kesiapan madrasah dalam PTM.

 

Survei difokuskan pada kesetujuan terhadap kebijakan PTM, rencana PTM, pengisian daftar periksa pada EMIS,  pengetahuan dan pemahaman terhadap SKB 4 Menteri, ketersediaan sarana prasarana, akses fasilitas kesehatan, kemungkinan mendapatkan fasilitas kesehatan dari pusat kesehatan, kemampuan mengendalikan pihak luar berinteraksi  dengan peserta didik, sosialisasi 3 M, pembentukan Gugus Covid-1, komunikasi dengan dinas kesehatan, proses pembelajaran, pembiayaan pelaksanaan PTM, dan ketersediaan anggaran untuk memenuhi kebutuhan PTM.

 

Sampel yang terjaring sebesar 2037, terdiri dari 570 MIS, 243 MIN, 655 MTsS, 109 MTsN, 366 MAS, dan 94 MAN. Dari data tersebut, 457 (22,40 persen) madrasah berada di zona merah, 453 (22,21 persen) zona oranye;  513 (25,15 persen) zona kuning, dan 614  (30,25 persen) zona hijau.

 

Madrasah di zona hijau tersebar di 222 MI, 256 MTs, dan 136 MA. Dilihat dari jumlah siswa, terdapat 259 madrasah yang siswanya kurang dari 100 siswa, 300 madrasah memiliki siswa antara 100-400 siswa, dan 55 madrasah dengan jumlah siswan mencapai lebih dari 400.

 

Peneliti juga menemukan, secara angka, madrasah di zona hijau hanya 233 dari 614 yang telah memenuhi seluruh aspek yaitu lima persyaratan untuk melakukan pembelajaran tatap muka sesuai SKB 4 Menteri. Artinya, 233 madrasah tersebut secara rasional dapat melakukan pembelajaran tatap muka, dengan tetap melakukan pemantauan dalam pelaksanaannya.

 

Selain itu, menurut peneliti, kesiapan pembukaan pembelajaran tatap muka perlu memperhatikan data perkembangan kasus Covid-19 khususnya pada usia anak sekolah. Secara persentase, rentang usia anak sekolah menyumbang sebesar 8,87 persen dari total kasus nasional. Atau usia sekolah menyumbang 59.776 kasus dari total kasus kumulatif.

 

Dari total kasus tersebut, anak pada usia setara pendidikan SD yaitu 7-12 tahun, menyumbang angka kasus terbanyak yaitu 17.815 kasus (29,8 persen). Diikuti usia setara SMA yaitu 16-18 tahun di angka 13.854 kasus (23,17 persen), usia setara SMP yaitu 13-15 tahun sebanyak 11.239 kasus (18,8 persen), usia setara TK yaitu 3-6 tahun sebanyak 8.566 kasus (14,3 persen) dan usia PAUD yaitu 0-2 tahun sebanyak 8.292 kasus (13,8 persen).

 

Penulis: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori