Ziarahi Makam Gus Dur, Santri Sanlat Ansor Doa Bersama
NU Online · Sabtu, 21 Mei 2011 | 00:50 WIB
Jombang, NU Online
Sekitar 60 peserta pesantren kilat (sanlat) GP Ansor Jombang, Kamis (19/5), mendapat kesempatan melakukan ziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Kegiatan ziarah makam yang terletak dalam komplek Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini adalah bagian dari wisata religi.
Santri pesantren kilat yang merupakan lulusan SMA/SMK dan MA berasal dari kabupaten Ngawi, Magetan, Nganjuk, Gresik, Madiun dan Jombang ini mengikuti sanlat dalam rangka sukses masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang pendaftarannya kini telah dimulai.<>
“ Kita berupaya memengenalkan para ulama NU yang ikut mendirikan bangsa ini, sebagai anak bangsa sudah seharusnya mengenal perjuangan pendahulunya,”terang Ahmad Baidlowi wakil ketua PC GP Ansor memimpin rombongan melakukan doa bersama.
Ketua Panitia Sanlat Zulfikar D Ihwanto mengatakan sengaja mengajak santri-santri pesantren kilat yang digelar GP Ansor Jombang bersama Yayasan Mata air untuk berziarah ke makam para pendiri NU agar bisa meneladani perjuangan ulama mengembangkan isalm yang rahmatal lil alamin. Sebelumnya ke Makam KH Wahab Hasbullah di PP Tambakberas, makam KH Bisri Syansuri di PP Denanyar dan malam ini ke Makam KH Hasyim Asyari dan makam Gus Dur.” Mereka merupakan pemimpin masa depan, yang akan meneruskan perjuangan ulama. Mengembangkan Islam rahmatal lilalamin,”tuturnya.
Dikatakannya, dalam kegitan sanlat yang digelar salama 27 hari, para santri setiap hari mendapatkan bimbingan untuk bisa lulus masuk PTN, Wawasan kebangsaan, materi akhlaq dan asaja serta bimbingan ruhani.” Peserta sanlat juga kita ajak berdoa bersama,”tandasnya.
Sementara itu, makam mantan presiden RI Gus Dur yang berada di komplek PP Tebuireng juga terdapat makam mantan Menteri agama, KH Wachid Hasyim serta makam pendiri NU, Hadratus Syeh KH Hasyim Asyari nampak tidak pernah sepi dari peziarah.
Areal makam yang terletak tepat di sebelah barat masjid pondok nampak penuh dengan peziarah. Mereka duduk bersila membaca tahlil dan doa disekitar makam yang hanya dipagari dengan pembatas dari tampar. Semakin malam terlihat rombongan terus berbondong-bondong memenuhi makam keluarga. Mereka tidak hanya datang dari Jombang namun dari berbagai daerah di Nusantara ini.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Kontributor: Muslim Abdurrahman
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
6
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
Terkini
Lihat Semua