Warta

Warga Atambua Menuntut Kepolisian Timor Leste Usut Tuntas Tewasnya Dua Pelajar Indonesia

NU Online  ·  Senin, 7 Februari 2005 | 12:27 WIB

Jakarta, NU Online
Ribuan warga eks Timtim yang bermukim di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menggelar aksi demonstrasi ke gedung DPRD setempat, Senin (7/2). Mereka mendesak pemerintah RI segera memfasilitasi evakuasi jenazah dua orang pelajar Indonesia yang ditemukan tewas di Dili, ibukota Timor Leste akhir bulan Januari lalu.

Kedua korban yang tercatat sebagai pelajar kelas III SLTP Seroja Tasifeto Timur tersebut yakni Emilia Baritu, 16 tahun dan Agusta de Jesus, 15 tahun. Keduanya ditemukan tewas setelah sebelumnya diduga diperkosa sekelompok orang.

<>

Aksi damai ribuan warga eks Timtim tersebut berlangsung aman namun dalam pengawasan ekstra ketat aparat keamanan. Para demonstran memberikan waktu 3 X 24 jam bagi pemerintah RI untuk mengevakuasi jenazah kedua korban ke Atambua, untuk dimakamkan oleh pihak keluarga di kamp pengungsi Hailisik, Desa Mamalefung Kecamatan Tasifeto Timur.

Para demonstran yang bergabung dalam Persatuan Masyarakat Belu asal Timtim tersebut mendesak kepada aparat kepolisian Timor Leste untuk segera mencari pelaku pembunuhan dan memberikan hukuman yang maksimal. "Kedua anak kami diajak ke Dili untuk dipekerjakan di sana, tetapi dalam perjalanan mereka dibunuh secara sadis setelah sebelumnya diduga diperkosa," kata salah satu demonstran yang juga keluarga dekat kedua korban.

Bupati Belu, Joachim Lopesz, saat menerima para demonstran menyatakan kesediaanya membantu memfasilitasi evakuasi jenazah kedua korban ke Atambua. "Pemerintah akan membantu memfasilitasi pemulangan jenazah kedua korban," katanya. Lopez juga berharap aparat hukum di Timor Leste dapat melakukan tindakan hukum kepada para pelaku. (ti/Dul)