Vienna, NU Online
Negosiator nuklir Iran Ali Larijani dan Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Minggu (10/9) mengungkapkan, perundingan yang mereka lakukan mencapai banyak kemajuan guna mencari kompromi untuk menghindarkan kemungkinan penerapan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap program nuklir Iran.
Namun di lain pihak, Duta Besar Iran untuk badan nuklir PBB Ali Asghar Soltanieh menolak laporan bahwa Larijani telah mengusulkan penghentian pengayaan uranium selama dua bulan ke depan saat melakukan perundingan dengan Solana.
<> "Ada satu hal (penghentian pengayaan uranium) yang tidak dibicarakan," ungkap Soltanieh, yang juga terlibat dlam perundingan tersebut.Enam kekuatan dunia (AS, Inggris, Rusia, China, Perancis plus Jerman) sebelumnya menawarkan paket insentif jika Iran bersedia menghentikan program nuklirnya yang disinyalir akan digunakan untuk membuat senjatan pemusnah massal.
menanggapi tawaran itu, Iran secara tegas menolak menghentikan program strategis nuklirnya yang dimaksudkan untuk misi sipil yaitu sebai pembangkit tenaga listrik.
dalam perundingan yang cukup alot itu, kedua tokoh itu menurut rencana akan mengadakan pertemuan lagi pekan depan.
"Kami telah membuat kemajuan yang ingin kami teruskan. Untuk itu, kami akan bertemu kembali pekan depan," ungkap Solana yang tidak menyebutkan secara pasti kapan dan di mana pertemuan itu akan berlangsung.
Sementara Larijani mengungkapkan, pertemuannya dengan Solana sangan berharga dan konstruktif. "Kami telah mencapai kesamaan titik pandang dalam sejumlah masalah yang ada," katanya kepada AFP. (dar)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua