Warta

Survei: Istri Serdadu AS di Iraq Ingin Suaminya Mundur

NU Online  ·  Senin, 29 Maret 2004 | 13:31 WIB

Jakarta, NU Online
Keberangkatan ribuan  serdadu Amerika Serikat (AS) ke Iraq sejak semula memang mendapat kecaman dari banyak pihak, termasuk keluarga serdadu yang tidak menginginkan  orang tercintanya mengantarkan nyawa ke negeri seribu satu malam itu. Satu persatu serdadu AS jatuh menjadi korban  peledakan bom, dan sisanya diperkirakan akan mengundurkan diri dari dinas ketentaraan AS.

Demikian dilaporkan Washington Post, Senin.  Koran terbesar di AS tersebut menurunkan sebuah sebuah survei yang  menyebutkan, para isteri tentara berkeyakinan, suami mereka yang sekarang bertugas di Irak, akan mengundurkan diri dari dinas kemiliteran begitu tugasnya selesai. Hal itu dikarenakan tekanan dan kondisi mental  serdadu  yang  sudah terlalu lelah di bawah perintah Bush, sang Republikan.

<>

Disebutkan, separo dari koresponden dan 95% dari mereka perempuan berkeyakinan, tentara AS akan mengalami masalah besar dalam menjaga anggotanya. Sementara 0,25% darinya berpendapat, AS tak akan mengalami masalah besar. Survei juga menyimpulkan, 305 dari keluarga tentara berkeyakinan suami mereka tidak akan lagi memperpanjang tugasnya di dinas kemiliteran.

Survei ini dilakukan yayasan Caesar Family Foundation dengan Universitas Harvard dan meliputi 1.053 keluarga tentara. Saat ini setidaknya tentara AS banyak mengalami ganguan jiwa. Puluhan ahli jiwa (psikolog) dan psikiater telah dikirim oleh Bush ke Iraq, namun kecemasan, ketakun dan rasa tertekan yang menyebar di  seluruh kesatuan serdadu sudah tidak dapat dibendung lagi. Dikhawatirkan akan terjadi saling serang antar tentara jika mereka tidak segera diganti. (MA/rtr)