Sarbumusi Sorot Lowongan Kerja Sedikit tapi Pelamar Membludak
NU Online Ā· Kamis, 17 Juli 2025 | 10:30 WIB

RIbuan pelamar kerja membludak di Cianjur untuk lowongan yang hanya tersedia 50 posisi. (Foto: tangkapan layar video viral)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 153,05 juta orang. Namun demikian, dari total angkatan kerja tersebut, masih terdapat 7,28 juta orang yang menganggur menurut rilisĀ BPS.
Bahkan dari sisi kesejahteraan, rata-rata upah buruh pada Februari 2025 tercatat hanya sebesar Rp3,09 juta, naik 1,78 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,04 juta.
Terbaru, media sosial diramaikan dengan video viral yang memperlihatkan ribuan pencari kerja memadati sebuah toko ritel bernama Khaira Store di Jalan Siliwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (14/07/2025).
Diketahui, para pelamar bahkan telah mengantre sejak subuh, berharap bisa mengisi salah satu dari 50 posisi lowongan kerja yang tersedia. Namun, jumlah pelamar membludak hingga mencapai sekitar 1.000 orang.
Menanggapi fenomena di Cianjur, Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Irham Ali Saifuddin, menyatakan bahwa kondisi ribuan orang yang rela mengantri untuk memperebutkan hanya 50 posisi di perusahaan ritel tersebut merupakan sebuah ironi.
"Ini sungguh-sungguh memilukan. Ini adalah tangisan ibu pertiwi. Bila Sakernas BPS pada Februari 2025 merilis Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,76 persen atau 7,28 juta jiwa, saya yakin angka di lapangan beberapa bulan ini jauh lebih tinggi. Setidaknya ini bisa dilihat kasat mata fenomena antrian loker. Memprihatinkan," katanya saat dihubungi NU OnlineĀ pada Rabu (14/7/2025).
"Kami ingin pemerintah benar-benar fokus di isu pemulihan ekonomi. Salah satunya dengan melakukan reindustrialisasi dan subtitusi atas lapangan-lapangan kerja yang hilang, terutama sektor padat karya," tambahnya.
Ia juga mendorong agar pemerintah mempertahankan sektor-sektor strategis lain yang telah berjalan baik, seperti transportasi, logistik, dan pergudangan. Data BPS menunjukkan bahwa kontribusi sektor-sektor tersebut terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai sekitar Rp1.000 triliun per tahun.
"Nah, kalau kebijakan Zero ODOL diterapkan serta merta, ini bukan saja berpotensi merusak cerapan tenaga kerja di sektor transportasi logistik, tetapi juga snowball effect ekonomi yang akan menghantam sektor-sektor lain, termasuk terkereknya harga komoditas. Bila komoditas melambung, daya beli masyarakat turun dan ini akan membawa growth kita semakin menghujam ke bawah," katanya.
"Makanya kami benar-benar ingin Presiden Prabowo pay attention terhadap masalah Zero ODOL ini. Yang perlu kita lakukan di saat ekonomi sulit seperti ini adalah untuk survive terlebih dahulu. Para pembantu presiden jangan bikin kebijakan yang aneh-aneh yang berpotensi merontokkan ekonomi kita saat ini," terangnya.
Sebelumnya, ribuan pencari kerja juga memadati Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025 yang digelar Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi di kampus President University, Jababeka Convention Centre, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 27 Mei 2025 lalu. Dalam sebuah video yang viral di media social itu, para pelamar terlihat berdesak-desakkan.
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
3
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua