Mesir, NU Online
Peserta sidang Konferensi Cabang Istimewa ke-III NU Mesir (7/8), menerima bulat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Republik Arab Mesir masa bakti 2002-2004. Acara Konfercab di buka tepat pukul 14.00 waktu setempat, oleh KH. Mustofa Bisri, dan berakhir pukul 23.45. Dalam sambutannya, KH. Mustofa Bisri berharap betul agar Konfercab III menghasilkan keputusan-keputusan strategis untuk disumbangkan pada Muktamar NU ke-31, di Solo.
Sejauh pantauan NU Online, suasana sidang LPJ berlangsung panas dan kritis, terutama menyangkut kasus "pemboikotan" P3M pada awal Pebruari 2004. Begitu sesi pandangan umum dibuka, Hasibullah Sastrawi langsung mengacungkan tangan dan mengangkat kasus P3M ke permukaan, dia menilai PCINU Mesir ikut bertanggungjawab atas "pemboikotan" yang menimpa P3M Jakarta.
Sementara Pihak Pengurus yang di wakili ketuanya, Bukhari Sail, Lc menolak tuduhan itu, dan mengatakan PCINU Mesir tidak pernah "memboikot P3M" dengan dalih, kasus P3M sudah sangat kompleks, akibat penolakan beberapa kelompok Mahasiswa, adanya kesalahpahaman antara pihak P3M dengan PCINU Mesir, dan intervensi pihak inteljen Mesir. Namun, setelah berdebat panjang, dengan suasana yang sangat demokratis, akhirnya peserta sidang menerima argumen-argumen yang disampaikan oleh PCINU Mesir.Faiz Syukran Makmun Ketua Tanfidziah Terpilih
Akhirnya, Faiz Syukran Makmun (putra dari KH Syukran Makmun) terpilih secara aklamasi, karena kandidat lainnya mengundurkan diri, sebagai Ketua Tanfidziah masa bakti 2004-2006, dan Bukhari Sail, Lc (mantan ketua Tanfidziah 2004-2006) sebagai Rais Syuriah. Dalam sambutannya, Faiz Syukran Makmun berjanji tidak akan menghambat pluralitas pemikiran yang telah lama tumbuh dalam tubuh NU Mesir dan akan memenej organisasi secara modern, tanpa menghilangkan kultur khas NU.
Konfercab kali ini berhasil merumuskan beberapa rekomendasi, diantaranya; agar PBNU berperan aktif menginformasikan beasiswa dan peta pengabdian bagi kader-kader PCINU di tanah air, membentuk tim khusus yang akan merumuskan poin-poin strategis, untuk diajukan pada Muktamar NU mendatang di Solo, membentuk tim pengadaan sekertariat permanen dan membentuk juklak kaderiasasi siklus, sehingga mampu menghasilkan kader-kader NU yang militan dan profesional. (Aang Asy'ari)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
4
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
Terkini
Lihat Semua