Silaturrahim Selesaikan Masalah Bangsa
NU Online · Selasa, 9 Juni 2009 | 13:07 WIB
Permasalahan bangsa yang menumpuk dewasa ini, diantaranya disebabkan minimnya komunikasi antara elite politik. Kesenjangan komunikasi inilah yang menyebabkan tumbuhnya perpecahan antar kelompok. Namun, hal ini dapat diselesaikan dengan silaturahim.
Demikian diungkapkan Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudz, dalam Agenda Studium General dan Silaturrahim Kiai di Kampus STAIMAFA Kajen, Selasa (9/6).<>
Agenda ini dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan beberapa menteri serta petinggi politik. Turut hadir pula, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dan Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf. Selain itu, agenda ini juga dihadiri alim ulama, pengasuh pesantren se-Jawa Tengah dan ribuan santri serta masyarakat sekitar.
Dalam tausyiahnya, Kiai Sahal menegaskan bahwa, pesantren patut didukung oleh semua pihak untuk merealisasikan prinsip perjuangan kenegaraan yang selama ini didambakan.
"Kami bangga sebagai pengasuh pesantren yang ikut membantu meningkatkan moralitas dan pembelajaran bangsa," ungkap Kiai Sahal.
Kiai Sahal juga mengungkapan, bahwa prinsip pengajaran pesantren yang mengedepankan moral, empati dan silaturrahmi patut dijadikan landasan pemikiran bagi warga negeri ini. Sebab, banyak permasalahan politik yang dilandasai egosentrisme dan tidak terselesaikan hanya karena masalah komunikasi yang tidak sempurna.
"Silaturrahmi bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi, karena memunculkan pola komunikasi dua arah yang saling seimbang, sehingga tidak menjadi fitnah," tegas Kiai Sahal.
Di hadapan ribuan peserta, Kiai Sahal mengungkapkan keinginannya untuk melihat pihak-pihak yang selama ini saling bersaing, agar dapat duduk bersama dan berhadapan dengan setara. "Saya sangat berbahagia, apabila pihak-pihak yang selama ini saling berkompetisi, saling menyindir dan mencari simpati, dapat duduk bersama membicarakan masalah bangsa dengan posisi dan fungsi setara," ungkapnya.
Agenda silaturrahmi kiai, santri dan masyrakat dengan presiden SBY ini juga dimaksudkan untuk mempererat tali silaturrahmi yang selama ini tidak berjalan secara optimal, antara ulama, umara dan umat.(ziz)
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
6
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
Terkini
Lihat Semua