Warta

Sholawat Burdah Semarakkan Deklarasi Majelis Dzikir “Rijalul Ansor”

NU Online  ·  Rabu, 15 Juni 2011 | 02:14 WIB

Demak, NU Online
Lantunan sholawat burdah dan asyroqolan yang berlangsung khidmat menandai acara penandatanganan naskah deklarasi Majelis Dzikir dan Sholawat “Rijalul Ansor” yang dipelopori oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Demak, Ahad (12/6) lalu.

Menurut Ketua PC GP Ansor Demak, Maskuri, majelis ini dibentuk sebagai tindak lanjut atas intruksi Pimpinan Pusat Gerakaan Pemuda Ansor. Dikatakannya, majelis ini akan menjadi wahana berkumpulnya anak-anak muda NU sebagai implementasi dari ajaran ahlussunnah wal jama’ah sekaligus merupakan wadah konsolidasi dan koodinasiorganisasi di semua tingkatan.<>

Dia juga mengharapkan agar majlis ini nantinya juga diikuti oleh Pimpinan Anak Cabang sekabupaten Demak, tandasnya. Majlis ini sangat strategis untuk meng-counter gerakan Islam radikal yang kini makin marak di wilayah Indonesia.

Deklarasi ini dihadiri langsung oleh ketua umum PP Ansor Drs.H.Nusron Wahid, wakil ketua umum PBNU H As’ad Sa’id Ali, Ketua PCNU H Musadad Syarif, dan pengurus teras NU beserta PAC Ansor se kabupaten Demak.

Cah Ansor (anak-anak muda NU, red) kalau mau menghidupkan kembali tradisi ulama terdahulu, bersholawat, barzanji , manaqib dan istighotsah, secara otomatis kelompok Islam radikal akan hilang dengan sendirinya, karena dengan kita besar dan kuat maka mereka semakin terpojokkan dan tidak bisa bergerak,” kata ketua Umum PP Ansor Drs.H Nusron Wahid.

Ketua PCNU Demak, H Musadad Syarif mengatkan, kalau masjid-masjid diramaikan dengan sholawat maka kaum yang ada di desa desa akan merasa nyaman karena amaliah dan ubudiyah mereka tidak terancam dan merasa terlindungi.

Deklarasi Majelis Dzikir dan Sholawat “Rijalul Ansor” ditandatangani oleh Ketua PC Ansor Maskuri, Ketua Umum PP Ansor Nusron Wahid, Wakil Ketua Umum PBNU H As’Ad ali, Ketua PCNU KH Musadad Syarif, Ketua DPRD H Muhlasin, Kapolres, Dandim, Sekda, dan pengurus teras PC Ansor Kabupaten Demak.

Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributro: Shiddiq Sugiarto