Jakarta, NU Online
Sekjen PBNU H Marsudi Syuhud mengatakan, penggunaan energi yang ada dalam kandungan bumi Indonesia harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien agar semakin banyak orang yang dapat memanfaatkan sumberdaya yang terbatas ini.
Efisiensi dan penghematan ini masih dapat ditingkatkan. Ia mencontohkan, masyarakat Jepang jauh lebih hemat dalam memanfaatkan energi yang ada dibandingkan dengan Indonesia. Salah satu upaya penghematan biaya energi yang dilakukan pemerintah adalah konversi minyak tanah menjadi gas epiji.<>
Hal ini disampaikan ketika member sambutan dalam acara Diklat Tenaga Penyuluh Lapangan Penggunaan LPG 3 kg kerjasama PBNU dan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) di gedung PBNU, Rabu (25/5).
Ia menjelaskan, elpiji termasuk energi yang pemanfaatannya harus semaksimal mungkin untuk rakyat. Dijelaskannya, suatu ketika Rasulullah kedatangan tamu, yang meminta konsesi sebuah tambang garam, dan permintaan tersebut disetujuinya. Namun, tak lama kemudian, ada orang lain yang protes dan mengatakan bahwa tambang garam ini harus menjadi milik publik agar semakin banyak orang yang bisa memanfaatkannya.
“Gas elpiji yang terkandung di bumi Indonesia bisa dikategorikan sebagai milik publik, harus tepat kepada siapa manfaat terbesarnya diberikan karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” katanya.
PBNU, menurutnya, mendukung sepenuhnya upaya penghematan energi oleh pemerintah ini dan membantu mensosialisasikan kepada masyarakat, khususnya warga NU bagaimana menggunakannya secara aman.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua