Saling Balas Dendam, Rusak Pembicaraan Perdamaian Palestina-Israel
NU Online · Kamis, 18 Maret 2004 | 16:05 WIB
Jakarta, NU Online
Harian terkemuka berbahasa Inggris di Cina, China Daily, dalam tajuknya Rabu, menyatakan mental saling balas dendam antara aktivis garis keras Palestina dan Israel takkan menghasilkan apa-apa dan merusak proses perdamaian Palestina-Israel.
Mental saling balas dendam hanya akan memperdalam permusuhan dan menghambat upaya internasional guna menghidupkan kembali proses perdamaian di wilayah tersebut, demikian antara lain bunyi tajuk itu.
<>Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) dan Brigade Syuhada Al-Aqsha melancarkan dua pemboman, Ahad, di pelabuhan Ashdod, Israel, sehingga menewaskan 10 orang Yahudi dan melukai lebih dari 20 orang lagi.
Sebagai pembalasan, helikopter Israel menyerang Kota Gaza. Perdana Menteri (PM) Ariel Sharon juga membatalkan pertemuan puncak yang telah lama ditunggu antara PM Palestina dan Israel, pembicaraan tingkat tinggi pertama dalam delapan bulan dengan tujuan "Menghidupkan kembali rencana peta jalan yang diperantarai AS bagi perdamaian menyeluruh dan langgeng Arab-Israel serta berdirinya negara Palestina merdeka paling lambat tahun 2005".
Harapan juga pupus setelah meletusnya gelombang baru kekerasan. Surat kabar tersebut menekankan cara terbaik guna menembus "lingkaran kejam ini ialah dipercepatnya perundingan antara kedua pihak, karena inti konflik Palestina-Israel ialah percekcokan mengenai wilayah dan agama, yang hanya dapat diselesaikan melalui perundingan politik".
China Daily juga mendesak diwujudkannya "gencatan senjata timbal-balik segera" guna mengakhiri "kekerasan yabg berlanjut di wilayah itu".
Harian tersebut juga mengeritik keputusan Sharon untuk membatalkan pertemuan puncak itu dan "Rencana Pemisahannya" yang diputuskannya secara sepihak dan kontroversial. Surat kabar tersebut menekankan Palestina yang merdeka dan berpemerintahan sendiri adalah kunci bagi kestabilan Timur Tengah.
Keamanan menyeluruh bagi wilayah itu tak dapat dicapai, jika kedaulatan serta kehidupan rakyat Palestina terus dilucuti, katanya.(red)
Â
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua