Said Aqil: Baru Pasca Reformasi Ini NU Kerjasama dengan Pemerintah
NU Online · Senin, 21 Maret 2011 | 08:03 WIB
Kerjasama peningkatan usaha dan ekonomi rakyat dengan siapapun termasuk pemerintah ini sesuai dengan jati diri santri. Di mana santri itu harus berilmu, beramal, sederhana, mandiri dan menumbuhkan persaudaraan dengan semua orang. Sehingga pesantren tetap ada karena keberadaannya tidak seperti partai politik, yang nasibnya naik turun bahkan mati. Hanya saja kerjasama dengan peemrintah ini baru terjadi pasca reformasi.
”Hanya saja selama 32 tahun silam NU dan warga NU terdiskriminasi. Bukan saja dalam ekonomi, tapi juga pendidikan, sosial politik dan sebagainya. Baru pasca reformasi ini NU diajak dan terlibat dalam kerjasama ekonomi, koperasi, pelestarian lingkungan dan sebagainya,” tandas Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam penandatanganan kerjasama (MoU) peningktan ekonomi dan usaha dengan Menteri Koperasi dan UKM dan Menteri Kehutanan di Gedung PBNU Jakarta, Se<>nin (21/5).
Menurut Said Aqil sejak dulu NU tidak pernah kebagian tugas, tidak memiliki akses dan dibatasi persaudaraannya oleh pemerintah. Oleh sebab itu, kondisi politik yang demikian itu menjadi warga NU terbagi tiga: fuqoro, fakir dan mustad’afin.
Mustad’afin adalah di mana NU dan warga NU tidak memiliki akses dan tidak pernah diajak kerjasama oleh pemerintah untuk mengembangkan pendidikan, ekonomi, koperasi dan usaha lainnya, juga politik. ”Dan, Alhamdulillah pasca reformasi ini diberi peluang dan kesempatan oleh pemerintah,” ujar Said Aqil.
Bahkan lanjut Said Aqil, sekarang ini NU diberi amanat untuk membantu pemerintah mengkaji dan menyelesaikan masalah bangsa terkait radikalisme agama, liberalisme dan mengawal Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia serta konstitusi yang ada.
Terkait hal tersebut Said Aqil heran mengapa orang kaya itu justru adi di Jakarta? Sebaliknya, rakyat yang miskin malah ada di pingiran hutan, laut, pertanian dan wilayah kaya minyak dan tambang.
”Padahal mereka itu seharusnya menjadi rakyat yang sejahtera, karena berada di wilayah yang kaya akan melimpahnya kekayaan alam,” tambah Said Aqil. Untuk itu dengan kerjasama peningkatan ekonomi dan usaha ini dia berharap, rakyat benar-benar meningkat kesejahteraannya. (amf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
6
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
Terkini
Lihat Semua