Ribuan Ummat Islam Hadiri Istighotsah Kubro
NU Online · Ahad, 1 Februari 2009 | 11:09 WIB
Ribuan ummat islam di wilayah Pekalongan dan sekitarnya Sabtu malam (31/1) menghadiri acara istighotsah kubro yang diselenggarakan Pengurus Cabang NahdlatulUlama (PCNU) Kota Pekalongan.
Kegiatan istighotsah digelar dalam rangka memperingati hari lahir NU yang ke-83 dilaksanakan di masjid Jami' As-Syafi'i Pringlangu Kota Pekalongan juga dihadiri
Rais Am Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Wakil Katib Pengurus Besar NahdlatulUlama (PBNU) DR KH A. Malik Madani, MA, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Nur Kholis Ali dan Ulama kondang asal Semarang Habib Umar Muthahar.<>
Ketua PCNU Kota Pekalongan H Ahmad Rofiq, BA kepada NU Online mengatakan, kegiatan istighotsah ini merupakan puncak kegiatan peringatan harlah PCNU Kota Pekalongan. Dikatakan, beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan NU antara lain, pengobatan gratis di lima tempat yakni di Kelurahan Gamer, Medono, Panjang Baru, Kertoharjo dan Pabean. Selanjutnya Donor darah, ziarah ke makam pejuang NU, pelatihan kader aswaja dan pembekalan caleg keluarga besar NU Kota Pekalongan.
Rofiq berharap, kegiatan yang telah dilakukan Nahdlatul Ulama hendaknya dipandang sebagai bentuk pengabdian NU kepada masyarakat, meski hal ini dianggap belum
seberapa. Akan tetapi paling tidak ini adalah salah satu upaya Nahdlatul Ulama membantu pemerintah Kota Pekalongan dalam membantu masyarakat agar tetap sehat," ujarnya.
Habib Umar Muthahar dalam tausiyahnya meminta kepada para ulama dan kiai untuk kembali membina ummat yang saat ini sangat membutuhkan bimbingan, saat ini banyakkiai dan ulama meninggalkan ummat karena memburu sesuatu untuk kepentingan sesaat. Jika saat ini banyak muncul aliran sesat, maka aliran sesaatpun juga banyak
bermunculan, khususnya setiap menghadapi pemilu.
Dirinya berharap, ummat sangat membutuhkan bimbingan dan tuntunan dari para ahli, khususnya para kiai dan ulama. Jika saat ini banyak yang terjun ke aliran sesaat,sangat dikhawatirkan generasi penerus Nahdlatul Ulama akan dibina oleh kelompok lain dan ini tidak boleh terjadi.
Sementara itu, Habib Mohammad Luthfi dalam tausiyahnya berpesan kepada generasi penerus Nahdlatul Ulama agar dapat meneladani perilaku dan perjuangan para ulamaterdahulu, terutama dalam keikhlasannya. beliau-beliau berjuang tanpa pamrih untuk kebesaran Nahdlatul Ulama. Sehingga meski beliau sudah wafat sejak 500 tahun yanglalu masih mampu memberikan penghidupan secara terus menerus kepada yang masih hidup.
Kita yang masih hidup, jangan sampai kalah dengan yang sudah mati, yaitu harus mampu memberikan penghidupan kepada masyarakat lain dan NU harus mampu meniru danmencontoh apa yang dilakukan oleh para Walisongo terdahulu, ujar Habib Luthfi. [miz]
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Badai Perlawanan Rakyat Pati
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua