Ribuan Kader Fatayat Hadiri Haflah Al-Qur'an dan Haul Massal
NU Online · Selasa, 12 Juli 2011 | 21:02 WIB
Demak, NU Online
Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) Kabupaten Demak Ahad (10/7) lalu mengadakan Haflah Al-Qur'an dan Haul Massal, acara ini merupakan agenda rutinan PC Fatayat NU Demak,dan seperti biasanya acara ini kemaren juga bertempat di Serambi Masjid Agung Demak. Haflah dan Haul Massal ini dihadiri Pengurus Cabang, Pimpinan Anak Cabang, dan Ranting se kabupaten Demak, sehingga peserta yang hadirpun memenuhi serambi Masjid bahkan sampai meluber.
Acara yang berlangsung di serambi Masjid Agung Demak ini berjalan sangat khidmat yang disisi dengan rangkaian acara khataman bil ghoib tiga kali khataman (semua dibaca oleh Khafidhoh dari anggota Fatayat NU Demak), tahlil dan arwah jama’ dipungkasi dengan mauidhoh/tausiyah oleh KH Ali Shodiqin Dari Semarang.<>
Kepada NU online Ketua PC Fatayat NU Demak, Hj Utami Musadad menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya Haflah dan Haul ini dalam upaya meneruskan tradisi Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dan juga sebagai sarana menghimpun para Hafidhoh se kabupaten Demak.
“Haflah Al-Qur'an atau Haflah Khotmil Qur’an dan Haul ini sudah menjadi tradisi orang NU, maka dari itu harus kita lestarikan dan kita budayakan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu pula mbak Ut panggilan akrab Hj Utani Musadad menyoroti dan menyatakan keprihatinan pada isue terlantarnya para Tenaga Kerja Indonesia diluar negeri, menurut beliau agar perempuan indonesia tidak hanya sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) maka harus dibekali pendidikan yang mamadai.
“Satu satunya jalan agar wanita Indonesia tidak keluar negeri yang hanya sebagai pembantu rumah tangga maka perlu pendidikan atau pelatihan baik formal maupun non formal yang mengarah pada kehidupan ekonomi yang profit bagi permpuan, kami merasa prihatin dengan hal ini,maka mengharap agar pemerintah mengambil kebijakan yang tepat dan cerdas dalam menyelesaikan masalah ini,” Tambahnya.
Dalam tausiyahnya, KH Ali Shodiqin sangat mendukung dan memberikan apresiasi yang luar biasa atas terselenggaranya acara ini. Beliau juga berpesan agar anggota/warga fatayat selalu menjunjung tinggi tradisi NU karena dengan mengingat jasa para leluhur dan tokoh sebelumnya sampai pada tataran kirim do’a berarti Fatayat tahu jati dirinya dan tahu apa yang akan diperbuat, karena hidup yang sifatnya hanya sementara ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya dan akan berbuat sesuai dengan ajaran para leluhurnya.
“ Yang singkat itu waktu,yang dekat itu mati,yang besar itu nafsu,yang berat itu amanah,yang sedikit itu ikhlas,yang mudah itu berbuat dosa, yang ditanya apa yang kita perbuat,” Tutur Kiai Ali Sebelum acara diakhiri dengan berdo’a bersama.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : A Shiddiq Sugiarto
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua