Warta

Rayakan Kelulusan dengan Sujud Syukur

NU Online  ·  Ahad, 14 Juni 2009 | 00:26 WIB

Brebes, NU Online
Tidak seperti anak-anak sekolah lainnya yang ketika mendengar kabar kelulusan langsung berkebut-kebutan di jalan raya dengan konvoi kendaraan bermotor. Namun sebanyak 332 Siswa-Siswi SMA N 3 Brebes merayakan kelulusannya dengan sujud syukur berjamaah dilapangan Basket sekolah setempat.

Menurut Kepala SMA 3 Brebes Drs. H. Sri Wahono, M.Pd., sujud syukjur dilaksanakan karena siswa-siswinya lulus 100%. “Baru tahun pelajaran ini, siswa kami bisa lulus 100 persen,” ungkapnya bangga usai memimpin Sujud Syukur Sabtu (13/6).<>

Upaya maksimal, menurut Wahono, sudah dilakukan dengan beragam kegiatan. Diantaranya dengan bimbingan belajar dan istighosah. “Istighosah masal seluruh siswa, kami laksanakan dua kali. Tapi untuk kelas masing-masing terserah dengan menggandeng pondok pesanteren terdekat,” paparnya.

Dalam penjelasannya Wahono mengungkapkan bahwa SMA 3 Brebes dalam tahun pelajaran 2008/2009 meluluskan 332 siswa. Siswa jurusan IPA sebanyak 182 dan IPS 150 siswa. Rata-rata perolehan nilai untuk jurusan IPA 43,77 sedangkan IPS rata-rata 41,63  dari 6 Mata pelajaran yang di Ujian Nasional-kan.

Sementara untuk SMA PGRI 1 Brebes juga lulus 100 persen. Menurut Kepala Sekolahnya H. Susmoro, S.Pd. Kelulusan siswanya juga tercapai berkat adanya ritual rohani.

“Dalam menghadapi persoalan, seperti UN,  hati harus dibersihkan dulu sehingga mampu mengerjakan soal-soal yang sesulit apapun,” ujar Susmoro penuh yakin.

Susmoro menjelaskan, di sekolahnya seminggu sekali menggelar Jumat Rohani. “Jumat Rohani kami selipkan 1 jam mata pelajaran,” paparnya.

Sedangkan sebulan menjelang UN, lanjutnya,  khusus untuk  siswa kelas XII setiap hari ada santapan rohani minimal 20 menit sebelum jam pelajaran dimulai. “Kebetulan setiap ruang kami sudah menyediakan audio visual jadi dalam 20 menit itu kami bisa menyapa rohani mereka,” tuturnya.

Dalam Jumat rohani tersebut, masih kata Susmoro, ada beberapa bacaan yang dibaca secara bergantian. “Jumat pertama Bacaan Yasin, Jumat Kedua Tahlil, selanjutnya...bacaan surat-surat pendek dan santapan rohani lainnya,”  ungkapnya lagi.

H. Susmoro yang juga Bendahara Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) itu, mengaku kalau keberhasilan siswa-siswinya juga atas kerja anak-anak sendiri dan kegigihan para guru dalam memberikan pelajaran. Dengan banyaknya guru yang sudah bersertifikasi juga mempengaruhi output pembelajaran.

“Kami berani menyimpulkan, sertifikasi turut mendongkrak kelulusan siswa,” dalihnya.

Dari 32 Guru yang mengampu di SMA PGRI, papar Susmoro, sudah 10 guru yang bersertifikasi. “Mudah-mudahan akan meningkatkan mutu sekolah juga,” tandasnya. (was)