Warta

Ratusan Warga Irak Tewas dalam Pemburuan Alqaida

NU Online  ·  Ahad, 1 Juli 2007 | 23:00 WIB

Bagdad, NU Online
Kelompok Sunni di kabinet Perdana Menteri Nuri Maliki, Ahad (1/7) mengungkapkan lebih dari 350 orang tewas akibat gerakan tentara Amerika Serikat di Baquba untuk memburu anggota Alqaida. Baquba adalah ibukota propinsi Diyala yang terletak 57 kilometer timurlaut Bagdad.

"Lingkungan di Baquba barat sejak pekan lalu menyaksikan serangan gencar oleh pasukan pendudukan dalam Gerakan Mata Panah Pembelah," kata kelompok Sunni dalam pernyataannya, yang diterima kantor berita mandiri Suara Irak.

<>

"Pasukan itu menembaki lingkungan tersebut dengan helikopter, menghancurkan lebih dari 150 rumah dan membunuh lebih dari 350 warga, yang mayatnya masih di bawah reruntuhan, di samping menangkapi sejumlah penduduk," kata pernyataan tersebut.

Sebelumnya, perhimpunan cendekiawan Muslim di Irak akhir Mei lalu menyatakan serangan udara Amerika Serikat menewaskan 10 warga Irak dan melukai sejumlah lagi.

Pernyataan perkumpulan itu mengatakan bahwa serangan itu menyasar lingkungan di pinggiran Bagdad barat dan disertai gerakan keamanan Irak, yang menyebabkan penangkapan 40 orang.

Menurut perkumpulan itu, serangan pasukan Amerika Serikat maupun Inggris menyebabkan  sejumlah anak-anak berada di antara yang tewas tersebut. Sementara tentara Amerika Serikat di Irak tidak bisa diminta tanggapan.

Balatentara Amerika Serikat sering menggunakan kekuatan berlebihan dan serampangan di Irak, kendati komandannya menyatakan persoalannya kini ditangani lebih sungguh-sungguh dan jumlah pembunuhan secara salah menurun.

Helikopter tempur Amerika Serikat pekan pertama Mei membunuh lima warga, termasuk dua anak-anak, ketika menembak pejuang di utara Bagdad.

Sementara itu Letnan Kolonel Mike Donnelly, jurubicara pasukan Amerika Serikat di utara ibukota Irak itu, menyangkal laporan beberapa media bahwa helikopter tersebut menembaki sekolah.

"Kejadian itu mengguncangkan jiwa dan sama sekali tidak menguntungkan," kata Donnelly lewat telepon, dengan menambahkan bahwa penyelidikan dilakukan atas penyebab kematian warga tersebut.

Ia menyatakan pejuang terlihat memasang bom jalanan dan menjalankan pos pemeriksaan gelap di dekat Mandali, kota kecil di propinsi Diyala, memicu tentara Amerika Serikat memanggil dukungan udara.

"Serangan helikopter itu membunuh dua di antara pejuang tersebut, tapi wawancara dengan penduduk kemudian menunjukkan kelima warga itu juga terbunuh," kata Donnelly. Ia mengaku tidak memunyai keterangan atas usia anak-anak itu.

Tentara Amerika Serikat juga mengeluarkan pernyataan berisi sama, menyangkal laporan bahwa helikopter tempurnya menembaki sekolah dasar di Bagdad utara, tapi memastikan sedikit-dikitnya dua anak tewas akibat serangan terhadap pejuang pembom.

Polisi Irak, Kapten Ayad Hussein, sebelumnya menyatakan kepada wartawan bahwa tujuh pelajar tewas akibat sekolah dasar Al-Saada, Mandali, ditembaki helikopter tempur Apache.

Mandali adalah daerah yang pasukan keamanannya, baik dari tentara Amerika Serikat maupun Irak, sering mendapatkan serangan dari pejuang Alqaida.(ant/nur)