Warta

Pilkada Terbesar Digelar Hari Ini

NU Online  ·  Rabu, 23 Juli 2008 | 00:55 WIB

Surabaya, NU Online
Sebanyak 29.061.718 warga Jawa Timur, Rabu (23/7) ini, untuk pertama kalinya akan memilih gubernur dan wakil gubernur mereka secara langsung. Dilihat dari jumlah pemilih, pemilihan kepala daerah ini merupakan yang terbesar di Indonesia.

Pilkada yang diikuti lima pasang calon, yaitu Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji), Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR), Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam), Achmady-Suhartono (Achsan), dan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa), ini mungkin juga akan menjadi yang terakhir di Pulau Jawa sebelum pelaksanaan Pemilu 2009. Sebab, belum ada kepastian terhadap pelaksanaan pilkada di Daerah Istimewa Yogyakarta.<>

Sejak Selasa siang kemarin, tempat pemungutan suara (TPS) mulai didirikan di berbagai sudut Jatim, seperti di Jalan Kertajaya dan Kampung Malang, Surabaya. Sejumlah logistik, seperti bilik dan kotak suara, juga sudah dikirimkan ke TPS.

Anggota Komisi Pemilihan Umum Jatim, Didik Prasetiyono, yakin pilkada akan berjalan lancar. Sebab, sebanyak 62.756 TPS berikut logistiknya sudah akan siap digunakan sebelum pemungutan suara dimulai pukul 07.00.

Kepala Biro Operasional Kepolisian Daerah Jatim Komisaris Besar A Madjid Tawil menyatakan optimistis pilkada akan berlangsung aman. Pengamanan lebih intensif akan diberikan di empat kota/kabupaten di Jatim yang hari ini juga melaksanakan pemilihan bupati/wali kota, yakni di Kota Malang, Lumajang, Bondowoso, dan Jombang.

Kelima pasang peserta pilkada juga diminta tetap memegang komitmen ”siap kalah dan siap mendukung siapa pun pemenangnya”, yang telah mereka tuangkan dalam ikrar di Markas Kepolisian Daerah Jatim di Surabaya, 19 Juni lalu.

Pelanggaran terus terjadi

Komitmen kandidat dibutuhkan karena hingga Selasa petang berbagai pelanggaran, seperti kampanye negatif dan politik uang, masih terjadi.

Ketua Panitia Pengawas Pilkada Jatim Sri Sugeng Pujiatmiko menuturkan, kampanye negatif berupa penyebaran cerita atau poster yang memojokkan calon tertentu terutama terjadi di Kabupaten Pamekasan, Pasuruan, Tuban, dan Banyuwangi. Sedangkan politik uang ditemukan di Lamongan dan Sumenep.

Ketua Panitia Pengawas Lamongan Mustaqim menyatakan menemukan pembagian peralatan mandi berisi sampo, sabun, dan pasta gigi disertai amplop berisi ajakan untuk memilih pasangan calon tertentu pada Senin dan Selasa kemarin.

Sementara itu, guru-guru pendidikan anak usia dini di kawasan Dukuh Pakis, Surabaya, dikumpulkan oleh seorang dosen universitas swasta, untuk kemudian diminta memilih pasangan tertentu dengan iming-iming akan mendapat bantuan kursi. (kcm/dar)