Kuala Lumpur, NU Online
Kuala Lumpur agaknya bisa mewakili gambaran suasana bulan Ramadhan di Malaysia. Di ibukota ini boleh dikatakan ada pesta makanan di berbagai pusat keramaian selain ibadan di berbagai masjid. Hampir seluruh masjid menyelenggarakan sholat tarawih sebanyak 23 raka’at.
Banyaknya pedagang kali lima menjajakan berbagai macam makanan menjelang buka di pusat-pusat keramaian dan pusat perumahan dapat memberikan gambaran bahwa masyarakat Kuala Lumpur dan masyarakat Malaysia umumnya jarang masak, atau lebih suka membeli makanan.
<>"Kontrol pemerintah yang kuat terhadap harga barang-barang strategis seperti minyak goreng, beras, ayam dan lain sebagainya menyebabkan industri makanan di Malaysia ini maju dan murah. Akibatnya, warga Malaysia lebih senang beli makanan dibandingkan masak sendiri," kata Atase Ekonomi KBRI Kuala Lumpur Rahmad Pramono.
Tidak hanya dalam bulan puasa saja, Kuala Lumpur dan kota-kota lainnya ditunjang oleh bisnis makanan yang murah, beroperasi selama 24 jam, dan bersih. Di Malaysia terkenal dengan "kedai mamak", kedai yang dikelola oleh India muslim, walaupun kini banyak juga orang Arab mengelola kedai semacam itu. Pokoknya, industri makanan Malaysia sangat menunjang sebagai kota internasional.
Selain murah, kedai itu juga menyediakan berbagai macam makanan, dari nasi lemah, nasi beriyani, nasi goreng, mie goreng, steak daging, ayam hainan hingga berbagai macam "cake" (kue panggang). Minumannya teh tarik, nescafe, teh manis, soya hingga air cincau pun disediakan. Jika Sabtu malam dan Minggu malam, mereka menyediakan hiburan bola atau film-film HBO yang disiarkan Astro TV dari malam hingga pagi dengan menggunakan ’in focus’ dan layar lebar yang membuat betah para pengunjung.
Makanan yang dijajakan di pinggir-pinggir jalan bermacam-macam misalkan, kwie tiau, mi goreng, ikan bakar, ayam goreng, ayam bakar, kebab, berbagai macam soto, daging rendang, balado lele, sedangkan minumannya, ada air tebu, air soya, air jeruk, air buah leci dan lain-lainnya. Makanan dan minuman yang dijual sangat menyedapkan dan relatif murah.
Pesta makanan juga dihidangkan di masjid-masjid selama bulan puasa. Masjid Asy-Syakirin menyediakan makanan buka puasa yang lezat karena banyak ekspatriat berbuka puasa di sana. Masjid Jamiek di Kampung Baru Kuala Lumpur juga membagikan bubur Lambuk gratis yang sangat terkenal sejak puluhan tahun lalu karena rasanya lezat dan wangi aroma dari berbagai rempah-rempah.
Pesta makanan tidak saja dinikmati masyarakat pada saat berbuka puasa di masjid tapi juga selepas sholat Tarawih tersedia berbagai makanan berat, misalkan nasi beriyani dan nasi goreng, berbagai aneka minuman, dan kue-kue.
"Di Malaysia, sehabis sholat Tarawih biasanya diadakan tahlilan. Banyak keluarga yang meminta dibacakan surat Yasin bagi keluarga yang sudah meninggal. Biasanya keluarga itu menyediakan makanan untuk para jamaah yang menunaikan sholat tarawih 23 raka’at ditambah tahlilan untuk kirim do’a," kata Ketua PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) untuk wilayah Malaysia, Magfur Marodji. (ant/bur)
  Â
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua