Jakarta, NU Online
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat akhirnya memutuskan untuk meneruskan persidangan Lia Aminuddin (Lia Eden). Majelis berpendapat, perbuatan yang dilakukan oleh Lia Eden dengan mengaku menerima wahyu dari Malaikat Jibril atau berbicara sebagai Jibril termasuk hukum pidana.
Sebelumnya, tim penasehat hukum Lia Eden yang berasal dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mengajukan keberatan bahwa semestinya pengadilan tidak berhak mengadili keyakinan seseorang. Majelis hakim menyangkal dengan menyatakan bahwa Lia Eden diadili karena perbuatannya yang menodai serta menghina ajaran agama dan bukan keyakinannya.
<>"Majelis menimbang seluruh materi keberatan tidak beralasan dan untuk itu tidak dapat diterima, sehingga persidangan dilanjutkan berdasarkan surat dakwaan yang telah disusun oleh Jaksa Penuntut Umum,” kata Ketua majelis hakim Lief Sufidjullah yang membacakan putusan sela di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Sementara itu Lia Eden mengatakan, dirinya tidak berhak diadili oleh orang-orang yang berdosa. Apabila persidangan dilanjutkan maka murka Tuhan akan diturunkan. “Tunggulah murka Tuhan yang akan datang sebentar lagi atas persidangan hari ini,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah dirinya akan hadir pada persidangan berikutnya, ia hanya menjawab belum mendapat petunjuk apakah akan tetap mengikuti persidangan selanjutnya atau tidak.
“Saya berbicara atas nama Malaikat Jibril, bukan Lia Eden. Persidangan ini tidak berhak memanggil saya sebagai terdakwa dan tidak ada yang berhak mengadili kerajaan Tuhan,” kata Lia Eden. (nam)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua