Perancis Sepakat Islam dan Demokrasi Dapat Seiring Sejalan
NU Online · Jumat, 16 Desember 2011 | 13:02 WIB
Paris, NU Online
Menteri Luar Negeri Prancis, Alain Juppe menyatakan Islam dan demokrasi sangat memungkinkan seiring sejalan dan saling melengkapi. Sebab, selepas Musim Semi Arab, tiga diktaktor berhasil digulingkan dan membuka peluang terciptanya pluralisme politik.
"Bangsa Arab tidak hanya memiliki pilihan yakni diktator dan fundamentalisme," kata Juppe di hadapan ratusan mahasiswa di Universitas Tripoli, seperti dikutip alarabiya.net, Jum'at (15/12).<>
Juppe mengatakan merupakan harapan dunia barat, utamanya Perancis, untuk menjalin hubungan dengan pemimpin baru pada negara-negara yang mengalami Musim Semi Arab.Â
Tentu saja, hubungan itu memiliki syarat bahwa adanya penghormatan terhadap demokrasi, penolakan terhadap kekerasan, kesimbangan hak antara laki-laki dan perempuan, dan menghormati minoritas.
"Kita tidak bisa menolak orang yang telah begitu lama dikutuk dan dibungkam haknya untuk mengekspresikan pilihan mereka," kata Juppe.
Sebelumnya, Juppe sempat menyatakan bahwa rakyat Libya berhak untuk menentukan nasibnya sendiri, termasuk membangun demokrasi. Ia pun berjanji, pemerintah Perancis akan aktif membantu Libya keluar dari krisis.Â
Â
Â
Redaktur : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
2
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
3
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
4
Negara G7 Dukung Israel, Dubes Iran Tegaskan Hindari Perluasan Wilayah Konflik
5
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
6
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
Terkini
Lihat Semua