Warta

Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Diseminarkan

NU Online  ·  Senin, 6 Oktober 2003 | 02:55 WIB

Jakarta, NU Online
Ratusan tokoh ulama dan cendekiawan muslim serumpun Melayu dari Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam dan Indonesia membahas pemikiran ulama besar Kalimantan, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Pembahasan itu dilakukan dalam seminar internasional di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, dan dibuka Gubernur Kalsel, H.M.Sjachriel Darham, di Banjarmasin, Sabtu malam.

<>

Gubernur Sjachriel Darham berharap, melalui seminar internasional tentang pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ini akan mampu meluruskan penafsiran dan pemikiran dunia luar terhadap Islam yang keliru.

"Saya berharap tokoh ulama dan cendekiawan muslim yang turut membahas pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ini mampu menghasilkan pemikiran yang intinya meluruskan "kekeliruan" pemahaman dunia luar terhadap Islam," ujarnya.

Dia mengatakan, pemahaman tentang Islam yang terkadang disalahgunakan oleh segelintir umat Islam sendiri untuk kepentingan pribadi maupun kelompok, seperti masalah jihad dan fisabilillah, harus dijelaskan kepada dunia luar.

Forum ini, kata Sjachriel, diharapkan bisa menjelaskan kepada masyarakat luar negeri, bahwa Islam yang benar itu mencintai kedamaian.

Berdasarkan informasi dari panitia pelaksana, rombongan dari Malaysia yang mengikuti seminar  tersebut sebanyak 63 orang, di samping sejumlah peserta dari Singapura, Brunei Darussalam dan Thailand.

Seminar itu terselenggara atas kerjasama Pusat Pengkajian Islam Kalimantan (PPIK) Institut Agama Islam (IAIN) Antasari dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel, Persatuan Ulama Kedah (PUK), Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Malaysia.

Ketua Panitia Pelaksana, Drs.H.M.Noor Maksum, M.Si melaporkan, seminar itu akan menampilkan pemakalah dari dalam negeri dan luar negeri.

Dari dalam negeri, Ketua MUI Kalsel, Prof.Drs.H.M. Asywadie Syukur, Lc akan muncul dengan makalah berjudul "Telaah khusus terhadap Kitab Sabilal Muhtadin karya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari".

Selain itu, K.H.Hatim Salman, Lc (keluarga/keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari), akan mengangkat topik   tentang "Riwayat Hidup Sosial Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari".

Sementara Guru Besar Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari Banjarmasin, Prof.Dr.H.M.Zurkani Yahya akan tampil dengan makalah berjudul "Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di bidang Teologi dan Tasawuf".

Pembicara dari luar negeri, makalah "Akal Budi Ilmuwan Melayu Tradisional, Mengapresiasi Kecendekiawan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari" akan disampaikan oleh Dr.Dato Siddiq Fadzil (Presiden Kolej Dar Al Hikmah).

Sementara makalah "Sumbangan dan Pengaruh Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Dalam Bidang Fiqih di Alam Melayu" disampaikan oleh Prof. Mayda Datin Dr.Siti Zalikhah Md.Nor (University Kebangsaan Malaysia).

Selain itu, Ustad Uthman el-Muhammady (Angkatan Belia Islam Malaysia/ABIM) akan mengupas masalah "Pendidikan dan Dakwah oleh Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari". Dialog interaktif/diskusi panel tentang hasil-hasil seminar itu akan dipandu oleh Dato A.Azis Dahlan.(mkf)       

Â