Warta

Pelatihan Internet NU Di Serambi Mekah

NU Online  ·  Senin, 6 Oktober 2003 | 13:52 WIB

Jakarta, NU.Online
Laksana tarian puteri langit di tengah mendung, awan yang membumbung di bumi aceh masih menyisakan keteduhah. Begitulah suasana di Banda Aceh tepatnya, Lampineung sebuah kota eksotik dengan latar belakang bukit barisan yang menjulang, tempat di laksanakannya pelatihan internet PBNU (NU.Infors) sebuah sistem jaringan terpadu yang sedang di sosialisasikan oleh PBNU ke seluruh tanah air.

Aceh, yang kabarnya "menakutkan" karena masih dalam status darurat militer, tetapi di kota itu tidak nampak ada peperangan, yang ada adalah kehidupan normal yang jauh dari hingar bingar kekerasan. sepanjang jalan aktivitas kehidupan masyarakat berjalan normal bahkan tidak seperti yang diberitakan.

<>

Namun keadaan itu bukan berarti segalanya menjadi aman. Pelatihan komputer yang di siapkan anak-anak muda NU ini tetap mengalami sedikit kendala. menurut ketua panitia, Muhamad Imran kepada NU.Online mengatakan betapa beratnya tahapan yang harus dilalui untuk menyelenggarakan pelatihan di sini, " kami harus melalui delapan tahap untuk bisa menyelenggarkan acara, pertama panitia harus izin ke Polres, Kodam, Polda bahkan sampai meminta SK PWNU, SK Panitia, AD/ART NU, materi dan nama pelatih dan peserta," ungkap Mantan ketua PKC-PMII periode Syaiful Bahri ini.

Pelatihan yang diadakan di Aceh memang sedikit berbeda dibanding wilayah lain, karena sampai sekarang aceh masih dirundung persoalan. Berbagai kendala itu bukanlah menyurutkan tekad untuk menghadirkan system NU.Online di Bumi Serambi Mekah ini, namun membangkitkan semangat  untuk merealisasikan pelatihan sebagai bukti keseriusan pengurus wilayah aceh dalam menyambut NU.Infors ini. Dengan kesungguhan dan kerja keras ini  Nahdlatul Ulama NAD merupakan wilayah kedua seluruh Sumatera yang sudah terbukti siap dan serius menyambut sistem informasi NU.Online setelah Lampung.

Pelatihan ini dihadiri sekitar 24 orang utusan dari 20 cabang yang baru mengalami pemekaran. Dimana sebelumnya Pwnu NAD hanya 12 cabang, namun setelah pemekaran kabupaten jumlah cabang NU seluruhnya menjadi 20 cabang, tambahan itu meliputi Tamiang, Kota Lhoksoemawe, Laksa, Bireun, Aceh Jaya, Gayo Lues, Nagan Raya dan Aceh Barat Daya.

Menurut ketua panitia pelatihan, Muhamad Imran, S.Ag, didampingi Syukri, sang Sekretaris panitia mengatakan pelatihan yang diadakan merupakan upaya maksimal yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama wilayah Aceh untuk menjalankan fungsi-fungsi kelembagaan. "kami yang di Aceh juga tidak ingin ketinggalan dengan wilayah lainnya, meskipun situasi kurang memungkinkan namun kami bisa meyakinkan bahwa kondisi Aceh tidaklah serawan yang diberitakan," tambahnya.

Senada dengan itu salah seorang peserta dari Aceh Besar, Susi handayani juga menyatakan gembira dan merasa mendapatkan manfaat dengan adanya NU.Online, yang tidak hanya sekedar sarana berita dan komunikasi tapi juga bertujuan menggali data base warga nu. "Kenyataan ini menjadikan kami termotivasi untuk melakukan yang terbaik bagi pengembangan organisasi, kami gembira dan ini merupakan media kreativitas yang patut kami dukung," ungkap Susi yang masih pengurus PMII di Aceh.

Sementara itu dalam sambutannya ketua PWNU Aceh Drs Nur Ismail, LML. mengatakan adanya perkembangan teknologi Informasi yang sudah sedemikian canggih ini harus bisa dimanfaatkan oleh generasi muda NU, khususnya di Aceh untuk bisa mengembangkan tradisi intelektualitas dan pemanfaatan ke dalam pemberdayaan warga nahdliyin. "Dengan system NU.Infors hendaknya masing-masing cabang dapat menjalankan tugas-tugas yang dimandatkan PBNU untuk pengembangan organisasi," tegas Nur Ismail yang juga Dosen di Unsiah ini.

Ditempat yang sama, Drs.Nurdin Yusuf Dewantara selaku sekretaris wilayah NU NAD, berpesan agar teknologi yang sudah dibangun oleh NU, bisa dijadikan alat untuk meningkatkan jalinan komunikasi dan pertukaran data diseluruh Indonesia dan bahkan dunia. “Komputer dan Internet kalau dimanfaatkan dengan baik akan memberikan nilai tambah dalam menjalankan roda organisasi sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan SDM dikalangan Nahdliyin," tegas Mantan Ketua PKC yang sekarang dinas di BKPM Aceh.

Pelatihan yang diadakan selama tiga hari (2-5 Oktober)ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada seluruh cabang-cabang NU di provinis NAD tentang  sistem informasi terpadu di PBNU, sekaligus mempersiapkan tenaga terampil  dalam mengoperasikan dan menjalankan sistem komputerisasi NU di cabang masing-masing. Pelatihan yang diadakan di Aceh ini  merupakan pelatihan yang keenam diadakan oleh wilayah paska pelatihan 30 wilayah di PBNU bulan Maret lalu. (Cih)