Warta

Pelantikan di Hotel Mewah, Ansor-IPNU-IPPNU Dikritik

NU Online  ·  Senin, 22 November 2010 | 00:01 WIB

Tegal, NU Online
Memprihatinkan. Mungkin kata-kata itu yang bisa di selipkan di sela-sela acara pelantikan bersama antara PC Ansor, PC IPNU-IPPNU kota Tegal dan 4 PAC Ansor yakni kecamatan Tegal barat, kecamatan Tegal timur, kecamatan Tegal selatan dan kecamatan Margadana.

Di tengah kemeriahan acara pelantikan bersama karena dilakukan di hotel Riez Jl Gajah Mada, sebuah hotel yang cukup mewah di kota Tegal, terselip keprihatinan karena tidak jalanya organisasi dan banyaknya ranting serta PAC di kota Tegal yang berhenti baik dari Ansor ataupun IPNU-IPPNU walaupun ada pengurusnya.
/>
“Saya merasa prihatin dengan banyaknya ranting IPNU-IPPNU yang tidak jalan. Dari 32 ranting yang ada, hanya 5 ranting yang jalan, yakni ranting Margadana, Tunon, Bandung, Debong tengah dan Debong kulon, sementara 27 ranting tidak jalan. Sedang dari 4 PAC yang ada, yang jalan hanya 2, yaitu kecamatan Margadana dan Tegal selatan. Mudah-mudahan dengan pelantikan ini IPNU-IPPNU kedepan bisa lebih baik lagi,” kata Erwin Riyadi, ketua PC IPNU kota Tegal, dalam wawancaranya dengan NU Online setelah berlangsungnya acara pelantikan, Ahad (21/11), di ruang lobi hotel Riez.

Oleh karenanya, lanjut Erwin, prioritas program IPNU-IPPNU kota Tegal kedepan adalah, menghidupkan kembali ranting dan PAC yang tidak jalan serta tidak meninggalkan belajar, berjuang, bertaqwa sebagaimana moto IPNU-IPPNU yang diimplementasikan dalam berbagai kegiatan, yang bersifat fisik agar sehat jasmani, seperti porseni antar pelajar.

Sedang agar sehat ruhaninya akan diupayakan kegiatan-kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan para Salafu Shalih seperti Istigosah, doa bersama dan pengajian-pengajian dalam rangka menumbuhkan kesadaran beragama dikalangan pelajar dan pemuda.

“Kegiatan menumbuhkan kesadaran beragama dikalangan pelajar dan pemuda tetap perlu dilakukan, karena era globalisasi yang ditandai dengan derasnya arus informasi dan sangat mudahnya mengakses informasi serta layanan konten di internet baik yang bermanfaat ataupun sampah dengan sangat mudah kita dapatkan, maka benteng moral generasi sekarang lebih khusus pelajar harus diperkokoh, dengan cara mempertebal keimanan melalui pengajian-pengajian,” kata Erwin, yang hingga sekarang masih berstatus sebagai mahasiswa STAIBN Slawi.

Semantara kondisi Ansor di kota Tegal juga tak jauh berbeda. Dari 49 kelurahan yang ada di kota Tegal, terdapat 27 ranting Ansor. Dari 27 yang jalan hanya 3 ranting, yaitu Kalinyamat kulon, Margadana dan Kejambon. Sedang 24 ranting Ansor tidak jalan walaupun ada pengurusnya. 4 PAC yang adapun tidak efektif berjalan.

“Oleh karenanya, sama seperti IPNU, prioritas program PC Ansor kota Tegal kedepan adalah menghidupkan kembali Ansor yang tidak jalan serta konsolidasi ke dalam,” ungkap Hasan Mustofa Kamil kepada NU Online, di sela-sela acara pelantikan bersama.

Dalam sambutanya, ketua PW Ansor Jawa Tengah, Jabir Al Faruqi, mengajak kepada kader NU baik Ansor ataupun IPNU untuk menjadikan momen pelantikan, sebagai momen kebangkitan dalam Fastabiqul Khaerat.

“Kita bangga dengan sahabat-sahabat Ansor dan Banser di Magelang yang sigap dan tanggap dalam penanganan bencana akibat meletusnya gunung merapi. Sejak pertama meletus Ansor dan Banser ada di garda depan dalam penanganan pengungsi sehingga timbul istilah pengungsi yang turun dari gunung sebagai kaum Muhajirin. Sedang mereka yang menolong pengungsi adalah kaum Ansor,” katanya seperti menggambarkan peristiwa hijrah di zaman Nabi SAW.

Acara pelantikan bersama yang dirangkai dengan seminar nasional tentang pluralisme di Indonesia, menyedot perhatian para undangan. Hadir dalam kesempatan tersebut, PP IPNU-IPPNU, PP Ansor, PW  IPNU-IPPNU, Ansor, PC NU kota Tegal, PC PMII kab Tegal, BEM STAIBN, MUI kota Tegal, ranting IPNU dan Ansor se kota Tegal. (fth)