Warta

PCNU Sleman dan Magelang Gotong Royong Bersih Lingkungan

NU Online  ·  Rabu, 2 Maret 2011 | 05:58 WIB

Yogyakarta, NU Online
Dampak letusan gunung  Merapi di Yogyakarta pada 26 November 2010 mengakibatkan kerugian dan kerusakan yang dasyat dan juga menimbulkan bencana yang lain yaitu banjir lahar dingin.

Masyarakat terdampak Merapi (korban) hingga kini masih membutuhkan perbaikan perumahan dan kebutuhan akan akses / jalan serta lokasi desa yang bersih. Akibat muntahan material Merapi seperti debu dan dengan jumlah besar yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, akses jalan dipenuhi pasir dan debu serta desa yang berantakan.<>

Berdasarkan hal tersebut, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) memfasilitasi masyarakat terdampak pasca letusan Merapi melakukan  kerjabakti (gotong royong) membersihkan lingkungan di 9 Desa dari 5 Kecamatan di kabupaten magelang dan Sleman pada hari Jum’at-Senin, tanggal 25–28 Februari 2011. Kegiatan ini juga sekaligus untuk menjaga nilai-nilai sosial budaya masyarakat lokal berupa gotong royong

Syafran Erwin dan Yayah Ruchyati wakil dari LPBI NU menjelaskan bahwa kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan ini juga melibatkan PCNU Sleman dan Magelang serta melibatkan seluruh MWC NU di  5 Kecamatan (Cangkringan, Srumbung, Sawangan, Dukun, Muntilan). Desa yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah 6 desa di Kabupaten Magelang (desa ngargosuko, kaliurang, babadan, sewukan, ngrajek dan windu sabrang) dan 3 desa di kabupaten Sleman (desa argomulyo, umbul harjo dan wukirsari).

Kegiatan yang difasilitasi LPBI NU ini bekerjasama dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani masalah Kemanusiaan atau UN OCHA. Jumlah masyarakat yang ikut gotong royong di 9 desa ini berjumlah 500 orang dengan 180 orang perempuan yang terlibat.

Selain itu LPBI NU menyiapkan dan menyerahkan peralatan gotong royong PCNU Sleman dan Magelang yang kemudian diserahkan kepada masyarakat desa melalui kepala desa. Peralatan bersih lingkungan yang diserahkan di 9 desa tersebut seperti 27 gerobak sampah, 50 gergaji, 50 sapu, 50 pengki, 50 cangkul, 50 sekop, 81 tong sampah.

Sebelum gotong royong dimulai didahului dengan ceramah singkat sosialisasi pengurangan risiko bencana oleh Dai yang telah diberikan pelatihan siaga bencana oleh LPBI NU pada Februari lalu.  (mad)