Warta

PCINU Taiwan Adakan Pelatihan Pembuatan Biodiesel

NU Online  ·  Senin, 2 Februari 2009 | 08:15 WIB

Taipei, NU Online
Rangkaian kegiatan workshop Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan 2009 telah berakhir, Ahad (1/2) kemarin dengan materi pembuatan biodiesel dari minyak jelantah. Penutupan kegiatan workshop di adakan di sebuah masjid kecil, Taipei, Taiwan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 40 warga NU di Taiwan, yang sebagian besar adalah bekerja di bidang informal seperti buruh pabrik dan pembantu rumah tangga.<>

Hadir sebagai pembicara pada pelatihan tersebut adalah Dr Setiyo Gunawan, Rais Syuriah PCINU Taiwan. Ia menyatakan bahwa biodiesel, biosolar, atau biofuel merupakan sumber energi alternatif pengganti solar yang terbuat dari minyak tumbuhan atau lemak hewan, tidak mengandung sulfur dan tidak beraroma.

”Dibanding bahan bakar solar, biodiesel memiliki beberapa keunggulan, antara lain biodiesel diproduksi dari bahan pertanian sehingga dapat diperbaharui dan
meningkatkan nilai produk pertanian, dan memungkinkan diproduksi dalam skala kecil menengah sehingga bisa diproduksi di rumah atau di pedesaan, ” ungkap Gunawan yang saat ini masih tercatat sebagai penasehat Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan (Formmit) wilayah utara.

Dalam pelatihan pembuatan biogas, bioetanol, dan biodiesel, semua bahan dan alat peraga sengaja disajikan secara jelas, mudah dan sederhana agar peserta mudah memahaminya.

”Misalkan reaktor biogas yang hanya terbuat dari plastik, reaktor bioetanol yang menggunakan botol air mineral bekas, distilasi yang berupa panci bekas, dan alat penukar panas yang berupa lilitan selang didalam botol air mineral bekas,” terang Edi Sunaedi, ketua PCINU Taiwan.

Rachmad, salah satu peserta workshop, yang ditemui di sela-sela pelatihan mengatakan, kegiatan workshop ini sangatlah berguna karena sederhana dan mudah diterapkan di desa. "Insyaallah, saya akan mengaplikasikannya," katanya.

”Semoga nanti ada terobosan-terobosan baru atau ide-ide kreatif lainnya yang bisa diadakan oleh PCI-NU Taiwan,” usulan tambahan dari peserta lainnya.

Dadan Rukmana sesepuh masyarakat muslim di Taiwan, yang diberi kesempatan menutup kegiatan mengatakan diharapkan dengan diadakannya workshop ini, mempunyai dampak positif yang signifikan dalam hal terbukanya peluang kerja di dalam negeri, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian sumber daya alamIndonesia.

Dan tak kalah pentingnya adalah hadirnya wajah-wajah baru sekitar 50% peserta di masjid kecil saat acara workshop berlangsung. Akhirnya kegiatan ditutup dengan do’a yang disampaikan oleh Hendro pengurus Majelis Taklim Yasin Taipei (MTYT) periode 2007-2008. (mad)