Warta

PBNU Undang Pelajar NU Sekolah ke Luar Negeri

NU Online  ·  Rabu, 24 Maret 2004 | 07:56 WIB

Jakarta, NU Online
Menyusul kesepakatan antara PBNU dan Pemerintah Syiria dalam  pemberian  beasiswa  kepada enam pelajar NU, KH Hasyim Muzadi  mengundang warga nadliyyin untuk menyukseskan program tersebut. Ketua Umum PBNU itu meminta warga nahdliyyin yang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Pemerintah Syiria.

"Alhamdulillah, ini kabar baik bagi para pelajar NU. Kita mendapat kehormatan  diberi beasiswa  oleh pemerintah Syiria untuk  studi tingkat SMU, sarjana dan pascasarjana. Tahun ini PBNU diberi kesempatan empat  pelajar putra dan dua pelajar putri untuk belajar di Syiria,"jelas Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi  kepada NU Online, Rabu di Jakarta.

<>

Dijelasakannya,  kesempatan tersebut merupakan kepercayaan luar biasa yang diberikan oleh negara sahabat kepada NU. Selama ini NU di dunia internasional  dikenal sebagai organisasi massa keagamaan yang menentramkan. Kepercayaan  yang diberikan tersebut tidak lepas dari visi dan misi NU untuk mengembangkan Islam yang toleran dan mendamaikan.

Dalam kesempatan tersebut, Hasyim didampingi oleh Prof Dr KH Said Agil Siradj, Pinky Rahmawati Munir (IPPNU) dan Dawam Sukardi dari PBNU. "Yang dikirim tentu yang mampu,"jelas Agil yang lulusan Makkah itu.

Kepada pelajar NU, Hasyim menekankan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang semakin menantang. Tantangan itu, lanjut  Hasyim, harus dihadapi dengan memajukan kader-kader muda.  Kalangan muda terdidik inilah kelak yang akan menyelamatkan NU. Terlebih kesempatan belajar diharapkan akan terus terbuka.

Seperti diketahui, Rabu pagi (24/3) di Graha Nahdliyyah PBNU berlangsung penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PBNU dan Pemerintah Syiria. Pihak Syiria dalam MoU tersebut bersedia memberikan beasiswa kepada pemuda NU sebanyak enam orang setahun.
Dalam kaitan ini, Dr. Abdul Aziz Mohamed As-Syamy, selaku anggota Dewan Parlemen Syiria memberikan beasiswa  untuk jenjang setingkat kelas menengah (SMU), Perguruan Tinggi (S.1), sampai (S.2).

“Kami sangat bersemangat  bekerjasama dengan  Indonesia terutama NU,  sebagai mitra yang amat bersahabat untuk pengembangan Islam, dan penelitian ilmiah. Kami akan memberikan dukungan sepenuhnya jika diperlukan dalam berbagai hal,"jelasnya. (MA/dw)