Warta

PBNU Berangkatkan Tujuh Kontainer Bantuan Korban Gempa Sumbar

NU Online  ·  Kamis, 29 Oktober 2009 | 08:27 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberangkatkan tujuh kontainer bantuan untuk korban gempa Sumatra Barat yang merupakan hasil bekerjasama dengan Pemerintah Australia melalui AusAids senilai 250.000 Dolar Australia.

Pemberangkatan bantuan ini dilakukan dengan pemotongan pita oleh Ketua PBNU HM Rozy Munir, Wakil Sekjen PBNU Iqbal Sullam dan Dubes Australia untuk Indonesia Bill Farmer, Kamis (29/10).<>

Avianto Muhtadi, program manager Community Based Disaster Risk Management (CBDRMNU) yang merupakan penanganan bencana berbasis komunitas NU menjelaskan bantuan ini merupakan bagian dari kerjasama dan kepercayaan yang sudah terjalin sejak tahun 2006 lalu antara pemerintah Australia dengan PBNU melalui MoU yang ditandatangi oleh PM Kevin Rudd dan KH Hasyim Muzadi.

“Bantuan ini merupakan upaya Pemerintah Australia untuk memberikan dukungan kepada warga NU yang jumlahnya sangat besar dalam mengatasi bencana mengingat Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana,” tandasnya.

Jangkau Deerah Terpencil

Ia menjelaskan, bantuan dari pemerintah Australia ini ditargetkan mampu menjangkau daerah-daerah terpencil yang selama ini kurang terjangkau. Dari rapid assessment yang dilakukan oleh tim (CBDRMNU), banyak bantuan yang belum sampai atau belum memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Banyak permintaan langsung yang ditujukan kepada Nahdlatul Ulama setempat. Karena itu, bantuan yang dikirimkan telah disesuaikan dengan kebutuhan paling penting bagi para korban,” jelasnya.

Beberapa jenis kebutuhan yang berikan meliputi layanan kesehatan dasar dan gigi, penyediaan kebutuhan peralatan sekolah berupa buku pelajaran dan peralatan tulis, penyediaan kebutuhan psikososial atau penyembuhan traumatis bagi anak-anak melalui pendekatan psikososial maupun agamis serta penyediaan kebutuhan sarana prasarana sanitasi, alat masak, pakaian dalam, tenda, selimut, terpal, peralatan mandi, sarung, mukena, ember, jerigen, termos, dan tempat sampah yang berada di lokasi pengungsian. Ditargetkan bantuan ini mampu menjangkau 10.000 jiwa di 24 nagari/desa.

“Dengan menggunakan pendekatan berbasis komunitas dalam menangani bencana, PBNU melibatkan seluruh komponen warga NU di Sumatra Barat seperti tokoh masyarakat, kiai, dan relawan NU serta jejaring bersama seperti BNPB, Pemda Sumbar, Pemkab, Kecamatan dan fihak kelurahan,” tandasnya.

Sebelumnya pada tanggal 4 Oktober 2009, Tim PBNU telah berada di Padang 15 orang yang terdiri dari para dokter dan relawan untuk membantu pada masa tanggap darurat. Ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi juga telah melakukan kunjungan ke lokasi-lokasi yang menjadi daerah sasaran pemberian bantuan PBNU pada 10-11 Oktober lalu. Bantuan yang dikirimkan diantaranya meliputi ambulan, bus, tenda, senter, kantong tidur, selimut, sabun, peralatan medis, obat-obatan, tabung oksigen, sembako dan susu.

Avianto menjelaskan, dalam pesannya kepada warga NU di Sumatra Barat, KH Hasyim Muzadi meminta agar para korban gempa tidak sampai putus asa dari rahmat Allah. Jangan sampai terjadi hidup tak karuan setelah bencana gempa melanda.

Ditambahkannya, kiai Hasyim berharap agar bencana tsunami di Aceh dapat menjadi pelajaran. “Beliau memberi pesan yang tak kalah pentingnya dilakukan pascagempa adalah perawatan batin umat yang terkena bencana. Untuk perawatan batin ini, perlu disiapkan mursyid, ustadz dan tenaga pembinaan mental umat. Sehingga masalah baru tidak muncul pascagempa ini,” ujarnya.

Dubes Australia Bill Farmer menyatakan senang danb bangga bisa bekerjasama dengan NU. Dikatakannya, bantuan ini merupakan bagian dari kerjasama yang sudah dijalin antara pemerintah Australia dan PBNU yang ditandatangani PM Kevin Rudd dan KH Hasyim Muzadi.

“Ini merupakan refleksi dari hubungan yang kuat antara pemerintah Australid dan Indonesia serta ormas seperti NU, yang terus memberikan dukungan kepada mereka yang terkena bencana,” jelasnya. (mkf)