Warta

Partai Putin Menangkan Pemilu Parlemen

NU Online  ·  Senin, 3 Desember 2007 | 05:29 WIB

Moskow, NU Online
Partai Presiden Vladimir Putin memenangkan pemilu parleme Rusia. Kemenangan Partai Rusia Bersatu yang ditunjukkan pada Senin (3/12), setidaknya membuat pihak oposisi menyatakan adanya pelanggaran-pelanggaran pemilu secara masif dan bersiap untuk melakukan protes.

Mendekati raihan 80 persen kotak suara yang terhitung, partai Putin memperoleh 63.3 persen suara dan dipastikan memenangkan mayoritas dua per tiga, demikian Komisi Pemilu Pusat melaporkan.<>

Sementara itu, Partai Komunis mengekor jauh di belakangnya dengan meraup 11.7 persen suara dan hanya dua partai lain yang mengumpulkan suara cukup untuk memenangkan sejumlah kursi di parlemen State Duma.

Hasil pemilu itu disambut oleh Kremlin yang menggambarkan pemilu sebagai sebuah referendum atas prestasi Putin saat dia menyatakan akan tetap bertahan di kekuasaan setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden tahun depan.

"Dia dan partai (Rusia Bersatu) telah menerima dukungan yang luar biasa. Dukungan ini sungguh penting terlebih dengan kelangsungan reformasi yang dimulai pada delapan tahun terakhir," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Peskov menegaskan, Putin akan "mentransfer (tampuk) kepresidenannya kepada orang lain" menyusul pemilu pada Maret dan Partai Rusia Bersatu mengumumkan akan mencalonkan kandidatnya sebagai presiden pada sebuah kongres 17 Desember mendatang.

Sementara itu, Partai Komunis menolak hasil pemilu dan mengatakan pihaknya akan meminta Pengadilan Tinggi untuk memutuskan validitas perolehan suara, mengingat telah terjadi kurang lebih sepuluh ribu pelanggaran.

"Kami tidak mempercayai hasil-hasil (pemilu) yang diumumkan oleh Komisi Pemilu Pusat dan kami akan melakukan sebuah penghitungan pararel," terang pemimpin Partai Komunis Gennady Zyuganov sebagaimana dikutip sumber Interfax.

Juga, Mantan juara catur dunia Garry Kasparov yang memimpin gerakan oposisi Rusia Lain menolak pemilu yang disebutnya sebagai sebuah "lelucon" dan "dilakukan dengan curang sejak awal."

Protes-protes direncanakan akan berlangsung pada Senin di Saint Petersburg dan di Moskow di mana Kasparov akan meletakkan rangkain bunga di luar gedung Komisi Pemilu Pusat untuk "berduka cita atas kematian demokrasi Rusia", demikian press partai melaporkan.

Sumber AFP melaporkan, Deputi Ketua Komisi Pemilu Pusat, Nikolai Konkin, mengatakan, "seluruh pengaduan dan dugaan akan dikaji secara hati-hati" dan berjanji akan memberikan tanggapan dalam beberapa hari mendatang.

Menyusul kemenangan pemilu, Partai Rusia Bersatu berencana akan mengadakan pertemuan pada 17 Desemebr untuk mencalonkan seorang kandidat pemilu presiden pada 2 Maret tahun depan.

Konstitusi melarang Putin untuk mencalonkan diri sebagai presiden untuk ketiga kalinya. Namun demikian, Putin sudah mengatakan bahwa sebuah kemenangan yang kuat pada pemilu parlemen akan memberikan dia sebuah amanat moral untuk tetap menagmbil peran dalam panggung politik Rusia. Selamat buat partai Presiden Putin! (dar)