Parlemen AS Perintahkan Bush Tarik Pasukan dari Irak
NU Online · Sabtu, 24 Maret 2007 | 04:55 WIB
New York, NU Online
Parlemen Amerika Serikat hari Jumat mengesahkan undang-undang yang memerintahkan Presiden George w Bush untuk menarik pasukan AS dari Irak serta memberikan batas waktu hingga 31 Agustus 2008 bagi pengembalian total tentara petempur AS dari negara yang porak poranda itu setelah invasi asing pimpinan AS pada 2003 serta merebaknya kekerasan dan pertikaian antar kelompok itu.
Rancangan undang-undang tersebut disahkan melalui pemungutan suara dengan hasil 218 anggota parlemen menyatakan setuju dan 212 lainnya menolak. RUU yang disahkan itu juga menyetujui pengeluaran dana darurat tambahan untuk perang senilai 124 miliar dolar AS. Menurut rencana, Senat AS juga akan melakukan pemungutan suara terhadap rancangan undang-undang serupa.
<>Presiden Bush menanggapi hasil voting oleh DPR pada Jumat dengan nada kesal, menganggap bahwa voting tersebut tak lebih sebagai "panggung sandiwara politik". Bush menuduh voting tersebut sebagai cara untuk memaksa dirinya melakukan pelarangan-pelarangan terhadap para komandan tentara AS serta untuk menerima kerangka waktu ’yang dibuat-buat’ dalam hal penarikan pasukan. "Itu tidak akan terjadi," tegasnya.
Ia mengatakan bahwa voting tersebut sebenarnya hanya menghasilkan satu hal, yaitu memperlambat pengiriman sumber-sumber daya utama yang diperlukan oleh tentara AS.
Pihak Gedung Putih mengatakan bahwa para anggota Parlemen seharusnya memberikan waktu lebih banyak bagi Bush untuk melancarkan strateginya untuk memperoleh keberhasilan di Irak, termasuk dengan mengirimkan pasukan tambahan berjumlah 28.000 tentara ke Irak.
Dalam pernyataannya hari Jumat, Bush mengatakan bahwa ia akan menolak rancangan undang-undang yang telah disahkan oleh Parlemen, yang disebutnya sebagai tindakan ’keluar dari tanggung jawab’.
Presiden Bush terus mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari berbagai kalangan di dalam negeri karena kebijakan politiknya soal Irak, termasuk rencana penambahan pasukan AS ke negara yang pernah dipimpin oleh Saddam Hussein itu.
Pukulan tersebut juga tercermin dari demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh warga AS maupun masyarakat internasional menjelang peringatan empat tahun invasi AS ke Irak.
Sepanjang akhir minggu lalu, misalnya, puluhan ribu orang melakukan demonstrasi dengan berjalan ke Pentagon --markas besar Departemen Pertahanan AS, menuntut agar AS segera menarik pasukannya ke Irak. Demonstrasi serupa dengan skala relatif besar juga berlangsung di berbagai kota lainnya di AS serta berbagai belahan dunia.
Sejak pasukan internasional pimpinan AS melakukan invasi ke Irak pada 20 Maret 2003, hingga kini AS telah kehilangan lebih dari 3.200 anggota pasukannya yang tewas di Irak, sementara warga sipil Irak yang tewas sejak invasi tersebut telah mencapai puluhan ribu jiwa. (ant/amr)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua