Warta

Para Kyai Muda NU Kunjungi Masjid Madina dan Madrasah Islamiyah

NU Online  ·  Kamis, 20 Januari 2005 | 02:34 WIB

Leeds, NU Online
Sebagai bagian dari upaya untuk menambah jaringan diantara muslim dan memperluas wawasan tentang kehidupan muslim di Inggris, rombongan para kyai muda NU yang sedang belajar di Leeds University melakukan kunjungan ke Masjid Madina dan Madrasah Islamiyah yang terletak di Mount Pleasant Yorkshire.

Rombongan diterima oleh Zakaria, salah satu pengurus masjid sore hari jam 2.30 (19/01). Kepada para tamu, ia mengungkapkan bahwa Islam berkembang dengan baik dikawasan ini dan disetiap kampung, terdapat masjid yang sekaligus didalamnya terdapat madrasahnya.

<>

Masjid Madina sebelumnya merupakan gereja Methodis dibeli tujuh belas tahun yang lalu dan kemudian dibongkar untuk djadikan masjid yang lebih besar. Bahkan dengan perkembangan komunitas Islam saat ini, pada hari Jum’at jamaah penuh dan kurang untuk tempat sholatnya sehingga terpaksa dicarikan tempat lainnya. Terdapat sekitar 700 keluarga yang dilayani oleh masjid ini.

Madrasah Islamiyah yang terletak tepat disisi masjid didirikan untuk memberi pengajaran tentang agama Islam bagi anak-anak muslim yang tinggal disini. Zakaria mengatakan bahwa para kakek dan nenek mereka yang tinggal disini sudah memikirkan bagaimana pendidikan agama bagi anak-anak mereka. Dia sendiri mengaku harus belajar agama Islam ke luar negeri karena pada waktu itu belum ada pendidikan madrasah.

“Saat ini kami sudah berhasil mengkader ulama sendiri tanpa harus pergi keluar negeri. Kami banyak berterima kasih kepada para kakek kami yang telah mempersiapkan ini semua,“ tandasnya.

Terdapat 40 orang guru agama yang mengajar ditempat dan saat ini juga terdapat orang yang menghafalkan Al Qur’an. Madrasah dimulai sehabis anak-anak pulang sekolah, yaitu sekitar pukul  4 – 6 sore. Sayang hari ini sekolah libur sehingga rombongan tidak bisa melihat aktivitas belajar karena besok merupakan hari raya Idul Adha.

Anak-anak bersekolah madrasah sampai dengan umur 16 tahun yang merupakan peningkatan dari aturan sebelumnya pada umur 12 tahun dengan alasan untuk memperkuat keimanan mereka dalam menghadapi tantangan dan lingkungan yang semakin kompleks. Juga terdapat pengajian al Qur’an bagi para ibu-ibu yang berjumlah sekitar 150 orang yang sekaligus disediakan penitipan anak

Tak beda jauh dengan madrasah yang ada dikalangan NU, materi yang diajarkan berupa baca tulis Al Qur’an, tajwid, fikih, ahlak, sejarah dan lainnya. Karena komunitas dilingkungan masjid ini sebagian besar dari India dan Pakistan, maka bahasa Urdu juga diajarkan untuk menjaga keterkaitan mereka dengan India – Pakistan dan untuk bisa memahami literatur dalam bahasa Urdu yang tidak diterjemahkan dalam bahasa Inggris.

Sebelum masuk, para siswa ditest kemampuannya dan disesuaikan dengan kelas yang cocok untuknya. Masing-masing kelas diisi 20 orang anak dan setiap setiap satu minggu sekali, mereka membayar iuran 4 pound, satu jumlah yang sangat murah.

Dikatakan Zakaria bahwa hubungan dengan masyarakat non muslim yang berada di daerah tersebut juga berjalan baik, bahkan terdapat anggota DPRD yang berasal dari komunitas Islam. Juga terdapat anggota parlemen Islam, tetapi bukan berasal dari daerah tersebut.

Jamaah Masjid Madina juga telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 100.000 pound atau senilai 1700.000.000 rupiah untuk disumbangkan pada para korban tsunami baik yang berasal dari Indonesia maupun negara lainnya yang terkena bencana.

Dalam hal ini, mereka sudah mengirimkan 2 orang perwakilan untuk berangkat ke Indonesia. Mereka telah bertemu dengan salah satu pejabat di Indonesia yang menyediakan tanah untuk dibangun 300 rumah.(mkf)


Â