Warta

NU Pasaman Barat Tangkal Radikalisme dan Terorisme Dengan Dakwah Damai Ramadhan

NU Online  ·  Selasa, 23 Agustus 2011 | 11:20 WIB

Simpangampek, NU Online
Perkembangan gerakan radikalisme yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang mengatasnamakan Islam mulai masuk ke Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat. Untuk menangkal makin meluasnya gerakan radikalisme dan kemungkinan adanya gerakan teroris, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pasaman Barat menggelar dakwah damai di bulan Ramadhan tahun ini.

Ketua PC NU Kabupaten Pasaman Barat Samidas kepada NU Online, Selasa (23/8/2011) di Simpangampek menyebutkan, dakwah damai digelar selama hari (19 – 23 Agustus 2011) dengan mengunjungi masjid-masjid yang terdapat di lima kecamatan. Masing-masing di kecamatan Kinali, Pasaman, Talamau, Kotobalingka, Lembahmalintang.
<>
”Setiap mengunjungi masjid, PCNU terdiri dari 8-10 orang pengurus, baik dari Rais Syuriah maupun tanfidziyah. Materi yang disampaikan kepada jamaah antara lain hati-hati terhadap paham radikalisme dan terorisme yang berkedok agama, eksistensi NU di tengah masyarakat dan ajakan agar masyarakat selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah,” kata Samidas.

Menurut Samidas, dakwah yang dilakukan selama Ramadhan ini dengan tema, Mencegah Radikalisme dan Revitalisasi Nilai-nilai Agama untuk Kedamaian Bangsa. Saat ini sudah aliran baru yang meresahkan masyarakat. Bahkan baru-baru ini sudah ada pula anggota MMI dan NII. Ini berbahaya bagi kelangsungan NKRI jika tidak segera diantisipasi. NU sebagai organisasi Islam sosial kemasyarakat tentu salah satu antisipasinya dengan berdakwah damai.

”Menyampaikan dakwah sebenarnya tugas kita bersama. NU Pasaman Barat bertekad  tetap berperan dalam hal kemaslahatan umat. Kegiatan PCNU ini merupakan bagian dari upaya mencegah radikalisme dan terorisme,” katanya.

Ditambahkan, persoalan fundamental terutama menyangkut perebutan ideologi yang sering bermuara pada aksi kekerasan dan radikalisme. Hal itu hrus segera diakhiri segera melalui jalan damai dan pendekatan yang penuh dengan hikmah mau’dhah hasanah.

”Masyarakat Islam Ahlussunnah waljamah di Indonesia sejak era reformasi sering dihadapkan pada dua kutub pertarungan politik neo liberal dan Islam radikal,” kata Samidas.

Bagaimanapun, NU tetap konsisten memilih  jalan damai untuk membangun masyarakat Islam tanpa harus menempuh jalur politik kekuasaan. NU tetap pada perjuangan melalui pemahaman akidah yang dalam, keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta menerapkan syariat Islam di tingkat masyarakat mulai dari tingkat jorong, nagari, kecamatan sampai pada tingkat kabupaten.

Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : Bagindo Armaedi Tanjung