Warta

NU Padangpariaman Prihatin Dampak Negatif Warnet di Kalangan Pelajar

NU Online  ·  Jumat, 27 Mei 2011 | 06:11 WIB

Pariaman, NU Online
Menjamurnya warung internet (warnet) di Kabupaten Padangpariaman mulai dirasakan dampak negatifnya di kalangan pelajar. Warnet yang buka 24 jam memberi peluang kepada pelajar yang kecanduan internet sampai larut malam sehingga mengganggu aktifitas belajar siswa.

Ketua PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Padangpariaman Abdul Hadi Tuanku Rajo kepada NU Online Jumat (27/5/2011) di Padang menyebutkan, NU Padangpariaman merasa prihatin tidak adanya aturan yang jelas terhadap operasional warnet. Sehingga pengelola warnet tidak memberikan batasan yang jelas terhadap pengguna warnet yang umumnya pelajar.<>

“Kami sudah mengirimkan surat kepada Bupati Padangpariaman bernomor 012/PC-NU/Pd,Prm/IV/2011 tertanggal 9 April 2011 perihal NU Prihatin. NU minta Pemerintah Kabupaten Padangpariaman untuk menertibkan warnet-warnet yang dapat merusak pelajar tersebut,” kata Abdul Hadi mantan Ketua GP Ansor Kabupaten Padangpariaman.

Dalam surat tersebut, kata Abdul Hadi, dari  pengamatan, kami merasa sangat prihatin masa depan pendidikan anak-anak bangsa, terutama anak sekolah setelah banyak warnet buka 24 jam.

NU Padangpariaman minta Bupati Padangpariaman mengatur jam buka warnet hanya sampai pukul 23.00 WIB. Selain itu, penerimaan siswa baru SMP/SMA/SMK tahun ajaran 2011/2012 wajib pandai membaca Al Qur’an dan pelajaran baca tulis Al Qur’an dan budi pekerti di SMP/SMA/SMK ditetapkan sebagai kurikulum muatan lokal.

“Khusus untuk penerimaan murid SMP/SMA/SMK beragama Islam, dengan syarat memiliki tanda pandai baca Al Qur’an bisa dibuatkan Perdanya. Tidak cukup hanya dengan instruksi Bupati saja,” kata Abdul Hadi menambahkan.

Dikatakan Abdul Hadi, jika tidak dengan Perda, maka makin semakin banyak anak-anak pelajar nantinya yang tak mampu membaca Al Qur’an.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor    : Bagindo Armaidi Tanjung