Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia bertekat mengembangkan tradisi bahtsul masail (pembahasan masalah keagamaan). Selain untuk melestarikan tradisi keilmuan di kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU), bahtsul masail juga penting untuk mencari kejelasan hukum tentang suatu masalah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua PCINU Malaysia Ahmad Mu’idi Rofi’I dalam sambutannya pada pembukaan bahtsul masail perdana yang digelar di kantor Pengurus Ranting NU Payajaras, Kuala Lumpur, Senin (7/4) kemarin. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Helmy Muhammad.<>
Dalam acara yang diselenggarakan sekaligus untuk memperingati Maulid Nabi itu, Rofi’i menjelaskan, bahtsul masail lebih penting dari pada sekedar ceramah agama. Maka, kegiatan serupa harus mulai ditradisikan di lingkungan PCINU Malaysia.
Turut hadir sebagai peserta bahtsul masail itu, perwakilan sejumlah pengurus ranting NU se-Malaysia, di antaranya, Pengurus Ranting NU Kubu Gajah Sungai Buloh, Pengurus Ranting NU Kampung Jawa, Pengurus Ranting NU Klang, Pengurus Ranting NU Kampung Sungai Cincin Gombak. (rif)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua