Malaysia, NU Online
KBRI Kuala Lumpur akan menghapuskan biaya pemulangan TKI di Malaysia yang selama ini ada pungutan. Menurut rencana, kebijakan ini diberlakukan mulai tanggal 20 Desember 2004 sampai tanggal 31 Desember 2004.
Ketika dikonfirmasi kepada Drs. H. Miftahurrahim, MA., Ketua Tanfidziyah NU Cabang Istimewa Malaysia (NUCIM) mengatakan, "Kebijakan ini sangat baik, apalagi jika diikuti ketulusan Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur untuk menyelesaikan persoalan pendatang tanpa izin yang selalu jadi momok masalah". ungkapnya.
<>Namun demikian Cak Mif (panggilan akrab ketua tanfidziyah NUCIM) disela-sela kesibukan menyelesaikan disertasinya menyesalkan, "proses pemulangan yang selama ini dilakukan, lebih-lebih pemulangan gratis, informasinya belum diterima optimal oleh kantong-kantong TKI di Malaysia, sehingga jumlah yang sudah pulang masih jauh dari target yang direncanakan," paparnya.
Sejauh mana kesiapan tim ini beroperasi? Saudara Marhadi, SAg., selaku Koordinator Tim Dakwah dan Sosialisasi Pemulangan TKI Nahdlatul Ulama Cabang Istimewa Malaysia, ketika diwawancarai mengatakan, "Tim ini sengaja dibentuk untuk merespon keberhasilan sosialisasi TKI oleh KBRI Kuala Lumpur yang dirasakan kurang efektif. Oleh karena itu, NU Malaysia memandang perlu membentuk tim sebagai wujud kepedulian NU membantu warga Nahdliyin yang bermasalah di Malaysia," tuturnya.
Mengenai kemungkinan keberhasilan tim ini, Bang Adi (begitu biasanya beliau disapa) optimis, "Kami yakin upaya yang dilakukan hasilnya akan optimal Sekalipun masa pemulangan gratis ini sangat pendek, namun informasi pemulangan gratis ini akan cepat sampai, karena kami akan mengoptimalkan jaringan juru dakwah NU (para kyai, ustadz dan tokoh masyarakat) di kantong-kantong TKI yang selama ini tidak dapat disentuh oleh KBR," ujar Marhadi.
Lain halnya pendapat H. Rohmat Sarman, SE. MSi., Wakil Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi NU Malasyia, ketika dikonfirmasi beliau menyatakan "itikad baik ini perlu didukung dan jangan sampai dimanfaatkan oleh para agen pemulangan yang telah dibentuk KBRI Kuala Lumpur untuk mengeruk keuntungan yang lebih besar, dengan dalih membantu tetapi sebenarnya agen-agen itu tidak memberikan kontribusi biaya apa-apa ke KBRI". Begitu ungkapannya disela-sela rapat pematangan program tim dakwah dan sosialisasi pemulangan TKI. "Saya berharap, dengan adanya kebijakan ini, TKI di Malaysia dapat langsung datang ke KBRI Kuala Lumpur mengurus dokumen perjalannya sendiri. Atau diantara mereka "kompakan" (bareng-bareng) datang ke KBRI dengan menyewa kendaraan supaya beban "ongkos" tidak terasa mahal, jangan sampai kemudahan ini justru dinikmati oleh para agen yang mau untungnya saja!".
Namun Kang Rohmat (panggilan akrab H. Rohmat Sarman, SE., MSi.) yang juga mahasiswa program doktor bidang ekonomi di Universiti Kebangsaan Malaysia, masih memandang pesimis. "KBRI Kuala Lumpur dalam melakukan program pemulangan gratis TKI jangan setengah-setengah! Sudah waktunya KBRI membela warganya yang sedang kesusahan. Untuk menghindari kemungkinan "pungutan liar" yang dilakukan oleh para agen, sangat layak KBRI Kuala Lumpur membubarkan agen yang sudah dibentuknya! Saya kok merasa kecil hati, agen akan membantu TKI ilegal secara tulus tanpa ada pungutan apa-apa", ujarnya disela-sela rapat koordinasi pengurus NU Malaysia dan sosialisasi program pasca mukhtamar NU ke-31 di kawasan Gombak Kuala Lumpur.
Program ini ternyata sudah sangat matang, ketika kesiapannya dikonfirmasi kepada saudara Frans Aba, SE., Supervisor Tim Wilayah Lembah Klang (meliputi daerah Kuala Lumpur dan Selangor) menyatakan, "Kami akan bekerja "all out" berdakwah sambil menyampaikan informasi pemulangan TKI gratis ke kantong-kantong nahdliyin, forum-forum silaturahmi yang diadakan di kantong-kantong TKI nanti, akan kami gunakan untuk memberi penerangan tentang posisi dan kedudukan TKI ilegal itu lemah secara hukum dan merugikan sebagai bangsa". "Kami juga secara teknis sudah membuat brosur penerangan pemulangan gratis, materi penerangan, jadwal kunjungan dan juru dakwahnya yang akan diterjunkan di masing-masing kawasan" begitu ujar Bang Frans
Dengan nada yang agak meninggi, Ketua Tanfidziyah NUCIM menyatakan, "Tidak benar! NU tidak memikirkan jamaahnya di Malaysia, sekalipun dengan kekuatan kewangan jamiyyah yang terbatas, kami akan bekerja keras mensosialisasikan program pemulangan gratis ini kepada warga NU". "Pembuatan tim ini merupakan kep
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
3
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
4
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
6
Rudal Iran Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat di Qatar
Terkini
Lihat Semua