NU Arab Saudi Gelar Dialog Bahas Masalah Kebangsaan
NU Online · Sabtu, 24 Mei 2008 | 04:12 WIB
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Arab Saudi, Jumat (23/5) kemarin, menyelenggarakan dialog membahas masalah kebangsaan, halaqoh ulama dan silaturrahim warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi.
Kegiatan ini dikemas dengan topik “Silaturrahmi Masyarakat Indonesia Bersama Ulama, Habaib dan Pelantikan Pengurus Majelis Al-Haramain Litta’lim Wattau’iyyah Wal-Irsyad periode 2008-2010.” Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Balai Nusantara Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah.<>
Ketua Tanfidziyyah PCINU Arab Saudi, Ir KH Fuad Abdul Wahhab, mengatakan, sebanyak 44 ulama dan habaib akan mengikuti kegiatan ini. Antara lain KH Achmad Sadid Djauhari (PBNU), Habib Saleh Muhammad al-Jufri (Darul Mustofa Cabang Solo), KH Mudatsir Badruddin (PWNU Jatim), KH Muhammad Anwar (Lirboyo), KH Mochamad Soebadar (Pasuruan), KH Muhammad Najih (Rembang), KH Abdullah Labib Faqih (Langitan), dan KH Agoes Masyhuri (Bumi Shalawat, Siduarjo). Selebihnya adalah para ulama yang bermukim di Arab Saudi.
“Kegiatan ini awalnya akan dihadiri juga oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng (Ir KH Salahuddin Wahid –akrab disapa Gus Sholah) dan Rektor UIN Malang (Prof Dr Imam Suprayogo). Namun keduanya tidak jadi hadir, karena harus pulang lebih awal ke Tanah Air,” papar mantan Ketua Umum PMII Cabang Bogor.
Menyinggung banyaknya ulama yang akan hadir, pria yang menamatkan studi S1 pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menuturkan, hal tersebut karena berbarengan dengan musim ‘umrah. “Waktunya sengaja kami cocokkan dengan musim ‘umrah dan ziyarah ke Yaman,” kata Fuad seperti yang disampaikan kepada Kontributor NU Online Ahmad Fahir.
Sedangkan Majelis Al-Haramain yang juga dirangkaian dalam kegiatan ini, lanjut Fuad, adalah sebuah organisasi otonom yang berada di bawah naungan kepengurusan PCINU Arab Saudi. Organisasi ini dibentuk untuk bergerak di bidang dakwah dan pengajian. Organisasi ini juga concern di bidang pendidikan, santunan sosial, dan pemberdayaan masyarakat.
“Acara ini akan berlangsung meriah. Meski diselenggarakan di Arab Saudi yang notabene sebagai basis wahabi internasional justeru di sini kebesaran NU sangat dirasakan dan akan kami tunjukkan. Sedikitnya 400 jamaah akan berpartisipasi dalam kegiatan ini,” terang Fuad.
Ketua Panitia, H Masykur Ghazaly menambahkan, acara tersebut juga akan dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Dr Salim Seqaf Al-Jufri, Konjen RI di Jeddah, dan tokoh masyarakat Indonesia maupun Arab Saudi yang berada di Jeddah maupun di Makkah.
Rangkaian acara ini juga akan diisi oleh tausiah yang akan disampaikan oleh Syaikh Muhammad Ismail Al-Zain, seorang ulama besar di Makkah.
Untuk membuat acara lebih khidmat, sambung Sekretaris Panitia, H Fahmi Ali Badri, kegiatan ini akan diawali pengajian Hadits Arbain.
“Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan tim Rebana santri Tubat Makkah. Jadi di sini juga tradisi Rebana masih lestari,” ujarnya.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Gus Sholah, menyayangkan dirinya tidak dapat mengikuti acara yang digagas PCINU Arab Saudi tersebut. “Sayang saya tidak bisa ikut pertemuan itu. Saya harus pulang tanggal 22 Mei, karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan pada tanggal 24 Mei,” katanya. (hir)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua