Warta

Negara Muslim Tolak Kirim Pasukan Ke Irak

NU Online  ·  Senin, 13 Oktober 2003 | 19:53 WIB

Jakarta, NU.Online
Negara-negara penting Muslim, Senin menolak mengirim pasukan untuk membantu AS di Irak tanpa mandat PBB, yang mengucilkan Turki dalam pertemuan terbesar negara-negara Islam itu. Washington meminta Pakistan, Bangladesh dan Turki untuk mengirim tentara guna meringankan beban pasukan AS yang menghadapi penentangan yang meningkat di Irak, tapi hanya Turki yang setuju.   

Menlu Pakistan Khurshid Mahmood Kasuri mengemukakan kepada AFP, negaranya "tidak ingin dianggap sebagai perluasan pasukan pendudukan." Kasuri, yang menghadiri pertemuan para menlu yang mempersiapkan KTT Organisasi Konferensi Islam (OKI) Kamis dan Jumat, mengatakan Pakistan hanya akan mengirim pasukan di bawah bendera PBB dan jika negara-negara Muslim lainnya setuju berpartisipasi.

<>

Kasuri mengatakan Pakistan tidak punya rencana untuk mengajukan permintaan resmi kepada OKI untuk mengirim pasukan ke Irak sebagai satu usaha bersama tapi hal itu akan "dibicarakan secara resmi dengan negara-negara Muslim lainnya" apabila sebuah resolusi PBB disahkan.

Bangladesh, yang selalu menyumbang pasukan perdamaian di seluruh dunia, juga menyatakan sikap yang sama dengan Pakistan, dengan Menlu Morshed Khan mengemukakan kepada wartawan di Putrajaya, Kuala Lumpur bahwa negaranya hanya akan mengirim pasukan "jika PBB memperoleh peran sentral."

Dan Raja Abdullah II dari Jordania, yang menurut rencana akan menghadiri KTT itu, dalam kunjungan ke Singapura Senin mengatakan tidak ada pasukan dari Turki atau dari negara-negara tetangga yang akan terlibat di Irak. Keputusan Turki untuk mengirim 10.000 tentara selama paling lama satu tahun telah ditolak Dewan Pemerintah  yang dibentuk AS  di Irak, yang khawatir kehadiran tentara tetangga itu dapat menggoyahkan politik dalam negeri.

Seorang diplomat Arab yang menghadiri konferensi OKI yang beranggotakan 57 negara itu mengatakan kendatipun  keputusan Turki itu tidak secara resmi dibicarakan di sini, mayoritas besar anggota OKI akan menentang pengiriman pasukan tanpa mandat PBB. KTT OKI, pertemuan terbesar negara-negara Islam sejak serangan 11 September 2001 di AS diselenggarakan di tengah-tengah keamanan yang ketat di ibukota administratif baru Malaysia, Putrajaya selatan Kuala Lumpur. (AFP/Reuters/Ant/Cih)