Warta

Muscab PCI-NU Mesir: Khittah NU Tetap Relevan

NU Online  ·  Ahad, 1 Februari 2009 | 12:08 WIB

Kairo, NU Online
Kembali ke Khittah NU 1926 yang di rumuskan pada muktamar NU di Stubondo dinilai masih sangat relevan dan perlu terus dipegang teguh oleh jam'iyah Nahdlatul Ulama sebagai organisasi kemasyarakatan. Hal ini bertujuan supaya NU menjadi sebuah organisasi yang besar dan kuat serta tidak dimanfaatkann oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, khususnya PCI-NU Mesir. 

Atas dasar itu lah, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Mesir periode 2008-20010 menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) Alim Ulama membincang seputar menerjemahkan kembali khittah NU yang dihadiri oleh para tokoh dan sesepuh PCI-NU Mesir pada Jum'at (30/1) di kediaman A'wan Syuriah Fahrurrozi Zawawi, SAg.<>

Muscab yang digagas oleh Syuriah PCI-NU Mesir menghasilkan sebuah putusan penting bagi sikap PCI-NU Mesir untuk tetap menjaga Khittah NU dan menghimbau warganya untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu ini sesuai aspirasi masing-masing.

Sebelumnya, Muscab diawali dengan penyampaian tiga materi yang disampaikan oleh Syaifuddin, MA, Roli Syarqowi, S Ag dan Hudallah Ridwan, Lc.  sempat terjadi tarik ulur yang alot terkait pembahasan Khittah pada poin 8 ini. Terlebih jika dikembalikan ke sejarah yang menimbulkan multi tafsir. Namun Muhlashon Jalaluddin, Lc yang juga ketua tanfidziyah mengatakan bahwa poin 8 dalam khittah NU sudah sangat jelas bahwa lembaga NU tidak terikat dengan politik praktis "Terikat saja dilarang, apalagi membuat atau bergabung dengan salah satu parpol," terangnya.

Lain dengan beliau, Saifuddin, MA berpendapat bahwa khittah NU itu sifatnya fleksible, sebagaimana kalau kita melihat sejarah khittah. Menurutnya "Politik dalam NU hukumnya bisa sunnah, wajib dan haram tergantung bagaimana menjalankannya," jelasnya dalam presentasinya.

Bertindak sebagai presidium sidang adalah Abdul Ghofur Maemun, MA (wakil Rais Syuriah) dan Bukhori Sail Attahiri, MA (Mustasyar). Muscab yang dimulai sejak pukul 19.00 dan selesai pukul 01.30 dini hari menghasilkan lima poin terkait sikap PCINU Mesir menjelang pemilu ini. (mad)