Warta ALIRAN SESAT

MUI Jabar Kaji Kesesatan Aliran Surga Adn

NU Online  ·  Senin, 8 Februari 2010 | 21:41 WIB

Cirebon, NU Online
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat sedang mengkaji aliran Surga Adn di Cirebon yang diduga sesat. Saat ini, Polda Jabar telah menetapkan pimpinan aliran tersebut, Ahmad Tantowi, sebagai tersangka pencabulan terhadap sejumlah pengikut perempuannya.

Komisi Fatwa MUI Jabar yang dipimpin ketuanya, Salim Umar, datang secara langsung ke kediaman Ahmad Tantowi, di Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupten Cirebon, Senin (8/2). Dengan didampingi aparat dari Polda Jabar serta Polres Cirebon, Salim mendatangi dua buah rumah yang dimiliki Ahmad Tantowi di desa tersebut.<>

Di kedua rumah tersebut, ditemukan berbagai ornamen patung dan lukisan wanita telanjang. Selain itu, ditemukan pula seperangkat gamelan di rumah pertama. Sedangkan di rumah kedua, terdapat beberapa kolam yang berbentuk hati. Diduga, kolam-kolam tersebut digunakan Ahmad Tantowi untuk ritual penyucian pengikut-pengikut wanitanya.

Ketua Komisi Fatwa MUI Jabar, Salim Umar, menjelaskan berbagai temuan di lapangan itu akan menjadi bahan pengkajian mengenai sesat atau tidaknya aliran tersebut. Salim mengatakan, akan terus mengumpulkan keterangan dari kedua belah pihak, baik keluarga Ahmad Tantowi maupun masyarakat setempat.

''Saat ini kami belum bisa menyimpulkan sesat atau tidaknya aliran ini,'' kata Salim. Ketika disinggung mengenai keberadaan patung dan gambar wanita telanjang di rumah Ahmad Tantowi, dia menegaskan hal tersebut sangat tidak pantas.

Kuasa hukum masyarakat dan saksi korban, Bambang Wirawan, menerangkan hingga kini Ahmad Tantowi baru sebatas dijerat dengan pasal 289 tentang pencabulan dan 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan. Sedangkan untuk dugaan penistaan agama, akan menunggu hasil kajian MUI Jabar.

Menurut Bambang, wanita yang menjadi korban pencabulan oleh Ahmad Tantowi berjumlah sekitar sepuluh orang. Namun, yang bersedia memberikan kesaksian hanya dua orang. ''Yang lainnya enggan karena malu,'' tutur Bambang. (min)