Warta

MTQ Sarana Internalisasi Nilai Al-Qur'an

NU Online  ·  Selasa, 23 September 2003 | 05:55 WIB

Jakarta, NU.Online
Menteri Agama (Menag) Said Agil Husein
Al Munawar mengatakan bahwa Musabaqoh Tilawatil  Quran (MTQ) wartawan bukan hanya  sekedar acara periodik yang tanpa makna, tetapi kegiatan yang merupakan sarana strategis dalam internalisasi nilai-nilai Al Quran kepada wartawan.

"Lebih-lebih dalam melaksanakan tugas profesional mereka semakin dihadapkan kepada tantangan yang kian berat," kata Menag ketika membuka MTQ wartawan Nasional ke-4 di Jakarta, Selasa.

<>

Oleh karena itu, kata Menag, wartawan perlu bekal spiritual yang memadai sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi. Dengan demikian dalam melaksanakan tugas profesionalnya itu mereka  dapat bekerja dengan sabar dan tegar serta selalu dipandu
oleh nilai-nilai rohani untuk kemaslahatan masyarakat dan kejayaan bangsa Indonesia.

Menag menjelaskan bahwa tujuan umum MTQ adalah untuk memupuk kecintaan generasi muda dan umat Islam pada umumnya terhadap kitab Suci Al Quran, termasuk di dalamnya para wartawan.Di samping itu, MTQ bertujuan untuk mendorong  gairah wartawan
dalam memahami dan menghayati makna dan isi kandungan Al Quran yang pada gilirannya mengamalkan jalan kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tarman Azzam mengatakan, ada beberapa alasan penting diselenggarakannya MTQ bagi para wartawan Indonesia, yakni sebagai forum nasional bagi pekerja di bidang jurnalistik. Selain itu, wartawan akan memperoleh nilai spiritual dalam kehidupan yang dalam hal ini ia mendapatkannya melalui kegiatan MTQ. Melalui MTQ juga, ujarnya, para warawan akan terbimbing dengan nilai-nilai yang positif dan mengarah untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari bernuansa ibadah.

Tarman mengatakan, kegiatan keagamaan seperti ini sangat strategis untuk meningkatkan pencitraan positif bagi masyarakat pers. "Wartawan Indonesia mempunyai nilai-nilai reliji melalui MTQ ini," katanya. Acara pembukaan dihadiri juga Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Acara ini diikuti oleh sekitar 100 peserta dari 19 provinsi di Indonesia. (Cih)

 

Â