Warta

MTQ Nasional VI Antar-Ponpes Siap Digelar

NU Online  ·  Selasa, 4 September 2007 | 13:01 WIB

Banyuasin, NU Online
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Antar-Pondok Pesantren (Ponpes) se-Indonesia, di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, siap digelar besok, Rabu (5/9). Hajatan besar Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQH) itu digelar dalam rangka menyemarakkan syiar Islam sekaligus mengembangkan tradisi mengkaji, menelaah dan membaca Al-Quran.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi dan Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni dijadwalkan membuka kegiatan yang dirangkai dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) JQH yang berlangsung hingga 9 September mendatang tersebut.

<>

”Segala sesuatu terkait penyelenggaran kegiatan tersebut telah siap,” ungkap Ketua Umum PP JQH KH A Muhaimin Zen kepada wartawan di Komplek Ponpes Sabilul Hasanah, Kabupaten Banyuasin, Selasa (4/9).

MTQ Nasional kali ini melibatkan sekitar 2000 peserta yang terdiri dari perwakilan 180 ponpes se-Indonesia. Hingga berita ini diturunkan, para peserta telah berdatangan di arena MTQ dan para juri lomba sedang mengikuti acara sumpah juri di Griya Agung, Kantor Gubernur Sumatera Selatan.

Sekretaris JQH Ahmad Mustafidz mengatakan, kegiatan bertaraf nasional tersebut diharapkan dapat menghasilkan para hafidz dan hafidzhah terbaik nasional yang berasal dari pesantren.

”Kita ingin mencetak kader hafidz dan hafidzah dari pesantren di seluruh Indonesia sehingga diharapkan menjadi kader dan generasi penerus ahli Quran,” ungkap Mustafidz.

Mengenai cabang lomba, MTQ kali ini memperlombakan tilawatil Quran dalam tiga kelas, yaitu dewasa (qira’atus sasb’ah) untuk putra dan putri, kelas remaja untuk putra dan putri, dan kelas anak-anak putra dan putri. Untuk cabang hifzhil Quran dibagi dalam 30 juz, 15 juz dan 5 juz untuk putra dan putri.

Sedangkan tafsir Qur’an dibagi dalam tafsir untuk Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia untuk putra dan putri. Selain itu, MTQ juga memperlombakan qiraatul kutub atau lomba membaca kitab kuning.

”Ada empat kategori yang dilombakan yang masing-masing dibagi-bagi dalam kelas-kelas tertentu dalam MTQ yang diselenggarakan setiap 2 tahun ini,” katanya. (rif)