MTQ Nasional VI Antar-Ponpes se-Indonesia Resmi Dibuka
NU Online · Rabu, 5 September 2007 | 10:37 WIB
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VI Antar-Pondok Pesantren (ponpes) se-Indonesia yang digelar di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dibuka Rabu (5/9) pagi. Gubernur Sumatera Selatan, Syahrial Oesman, berkenan membuka secara resmi acara bertaraf nasional yang dirangkai Rapat Kerja Nasional Jamiyatul Qurro wal Huffahz (JQH) itu.
Gubernur Syahrial dalam sambutannya pada pembukaan mengaku gembira karena daerahnya dipercaya menjadi tempat penyelenggaraan even besar dua tahunan itu. Ia berharap, melalui MTQ yang diikuti sekira 2000 peserta utusan dari 180 ponpes se-Indonesia itu dapat ditemukan hakikat Al-Quran sesungguhnya.<>
“Semoga, dengan kegiatan ini, dapat kita resapi, hayati dan amalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran,” ujarnya di hadapan para peserta dan tamu undangan yang terdiri dari unsur Muspida, tokoh dan ulama setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat JQH KH A Muhaimin Zen mengatakan, kegiatan itu digelar untuk memberikan kesempatan kepada qari-qari’ah dan hafizh-hafizhah ponpes yang mempunyai kesempatan tampil di even-even MTQ nasional. Selain itu, juga untuk menumbuhsuburkan kegiatan Al-Quran di kalangan pesantren, madrasah dan masyarakat luas.
“MTQ ini diselenggarakan sebagai forum silaturrahim antar-qari-qari’ah, hafizh-hafizhah, ulama ahlul Quran, pimpinan pondok pesantren dan ulama serta umara,” terang Muhaimin.
Kemeriahan acara tersebut tak terkurangi meski tidak banyak tokoh nasional yang hadir. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi dan Menteri Agama RI Maftuh Basyuni berhalangan. Sementara, Menag hanya diwakilkan Direktur Penerangan Agama Islam Departemen Agama Ahmad Jauhari.
Penampilan maksimal grup marching band asuhan Ponpes Sabilul Hasanah tampak sangat menghibur para undangan dan puluhan kafilah peserta MTQ tersebut. Grup marching band yang seluruh personilnya merupakan para santri pesantren tersebut, membawakan sejumlah lagu, di antaranya, lagu Assalamualaikum dan Mars MTQ.
Hal menarik lainnya pada upacara pembukaan tersebut adalah penampilan Pasukan Pengibar Bendera yang mengibarkan bendera MTQ. Layaknya pasukan pengibar Bendera Merah Putih, mereka terlihat gagah saat menaikkan bendera MTQ yang bersebelahan dengan bendera Merah Putih, bendera Nahdlatul Ulama dan bendera JQH.
Uniknya, formasi pasukan pengibar bendera itu disesuaikan dengan sejumlah simbol-simbol NU dan acara tersebut. Pada baris pertama terdapat pasukan terdiri dari 6 orang yang menandakan penyelenggaraan MTQ ke-6. Disusul di belakangnya 9 orang yang mencerminkan 9 jumlah bintang yang terdapat pada logo NU. Berikutnya, 26 orang yang menandakan kelahiran NU, yakni tahun 1926. (rif)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua