Warta

Morowali Rusuh, TIga Tewas Tertembak

NU Online  ·  Jumat, 10 Oktober 2003 | 04:28 WIB

Jakarta, NU.Online
Tiga warga sipil dilaporkan tewas tertembak dan sedikitnya 25 rumah musnah terbakar, menyusul penyerangan sekelompok orang tak dikenal di Beteleme (ibukota Kecamatan Lembo), Kabupaten Morowali,  Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis tengah malam hingga Jumat dini hari.

Berdasarkan Informasi Antara dari Beteleme dan Kolonodale (ibukota kecamatan Morowali), Jumat, menyebutkan korban tertembak dan tewas di tempat kejadian perkara teridentifikasi bernama Waderina (50), Malo (45), dan Oster Tarioko (47).

<>

Wederina dan Malo adalah guru SD di Beteleme, sedangkan Tarioko pegawai PLN Ranting Kolonodale. "Semua korban adalah penduduk setempat," kata sumber yang mengaku keluarga dari salah satu korban yang tewas.

Sementara rumah penduduk yang terbakar umumnya berada di sepanjang jalan provinsi pada ruas Poso-Kolonodale, dan menuju perkebunan PTPN XIV dari arah Beteleme.     Rumah yang terbakar itu sebagian besar dalam bentuk permanen dan tidak menyatu dalam satu kawasan, namun terpisah-pisah pada beberapa tempat.

Akibat insiden mendadak itu, sebagian warga Beteleme mengungsi ke kantor Polsek dan Koramil setempat, namun sebagian lainnya mengamankan diri ke kebun.

Waka Polres Poso, Kompol Drs Rudi Trenggono, ketika dikonfirmasi ANTARA secara terpisah di Poso per telepon, membenarkan peristiwa di Beteleme (sekitar 404 km tenggara Palu) itu.

Ia menjelaskan, insiden penyerangan yang dilakukan orang tak dikenal itu mengakibatkan dua orang tewas tertembak, dan 27 rumah musnah terbakar.

Korban tewas adalah warga sipil setempat yang berusaha melarikan diri dari rumah mereka saat terjadi penyerangan. Selain adanya korban tewas dan rumah penduduk dibakar, beberapa unit kendaraan roda dua dan empat juga menjadi sasaran pembakaran kelompok penyerangan yang ditengarai berjumlah sekitar 20-an orang.

Trenggono juga mengatakan, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs Taufik Ridha, MM beberapa saat setelah peristiwa berlangsung segera meluncur ke TKP dengan membawa dua SSK (satuan setingkat kompi) pasukan keamanan Polri dari Kota Poso.

Kapolda sebelumnya berada di Wakai, Kepulauan Togean (Kabupaten Poso), untuk memimpin pengamanan pasukan dalam rangka penjemputan Presiden Megawati Soekarnoputri yang dijadwalkan mencanangkan Gerakan Nasional Pembangunan Kelautan dan Perikanan (Gerbang Mina Bahari).

Atas pertanyaan, Trenggono yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Poso dan Morowali itu mengaku belum mengetahui penyebab aksi penyerangan kelompok tak dikenal di Beteleme, kecuali mengatakan masih dalam penyelidikan polisi.

Situasi keamanan di Beteleme sendiri hingga Jumat pukul 10:12 Wita dilaporkan semakin membaik, setelah pasukan keamanan dari Polri dan TNI tiba di lokasi kejadian Jumat dini hari, dan melakukan pengamanan wilayah secara terpadu. (Ant/Cih)