Warta

Menteri Agama : KBIH Yang Nakal akan Ditindak

NU Online  ·  Ahad, 26 Agustus 2007 | 15:28 WIB

Solo, NU Online
Menteri Agama, H. Maftuh Basyuni, menegaskan, pemerintah akan menindak tegas para Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang nakal atau berorentasi ke bisnis.

Hal tersebut disampaikan Menteri Agama, saat acara peresmian Masjid Istiqlal bantuan dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila di Kompleks Haji Mandiri, di Solo, Sabtu Sore.

<>

Masjid Istiqlal itu dibangun dengan menelan dana sekitar Rp635 juta dengan luas tanah sekitar 2,2 hektare dan merupakan Masjid yang ke 130 di Jawa Tengah yang dibangun dari bantuan Yayasan Amalbakti Pancasila totalnya menghabiskan sekitar 22,2 miliar. 

Lebih lanjut, Basyuni menjelaskan, pemerintah saat ini menaruh harapan besar terhadap KBIH, yang dahulu ketika perpindahan antara sistem Syeh yang mengelola atau memberi bimbingan kepada jamaah haji, kemudian pindah ke Muassasah dan pemerintah lupa untuk menyiapkan perangkatnya.

Namun, hakekatnya perpindahan itu juga sama fungsinya dan tugasnya sebagaimana syeh, tetapi pada kenyataannya, Muassasah meninggalkan fungsi yakni mengenai bimbingan ibadah.

"Mereka bagaikan travel biro yang hanya mengusahakan bagaimana mengatur jemaah haji itu dari tempat satu ke tempat lain dan menempatkan orang ke pondokan, tetapi ibadah dilupakan," tegasnya.

Oleh karena itu, inisiatif para jamaah yang mempunyai ilmu sedikit lalu membimbing teman-temannya yang lain. Tahun berikutnya demikian juga sehingga akhirnya ada orang yang memberikan bantuan bimbingan haji.  

KBIH kemudian diberi wewenang melalui Kanwil-Kanwil Agama, maka jumlahnya menjadi ribuan dan kemudian berubah dari kelompok bimbingan ibadah haji menjadi kelompok bisnis ibadah haji. "Pemerintah akan tindak tegas KBIH yang berorentasi ke bisnis," tegasnya.

Ia mencontohkan KBIH Mandiri di Solo yang memberikan bimbingan ibadah haji tanpa memungut bayaran. Selain itu, pemerintah juga akan menindak tegas KBIH yang mempengaruhi kepada jamaahnya untuk berdemo. "Itu namanya KBIH preman," katanya.

Pemerintah sudah bekerjasama dengan Pemeritahan Arab Saudi, dan orang-orang yang demo, pemimpinnya akan ditindak karena akan merusak tatanan.

Ia juga meminta maaf kepada jamaah haji tahun lalu berkaitan dengan katering. Pihaknya mengganti katering itu untuk meningkatkan menu para pelaku ibadah haji. "Tapi justru mengecewakan pada jamaah haji, akibat adanya persaingan bisnis tersebut," katanya. Ia berharap hal itu tidak akan terulang lagi dan hal tersebut akan lebih baik pelayanannya. (ant/kut)