Warta

Menanam Pohon Harus Dirawat Seperti Aswaja

NU Online  ·  Selasa, 13 Oktober 2009 | 02:26 WIB

Kudus, NU Online
Upaya peletarian hutan yang biasanya dibarengi dengan penanaman pohon,diibaratkan oleh Ketua PWNU Jawa Tengah Moh Adnan seperti aqidah Aswaja. Artinya, pohon yang ditanam bukan hanya sebatas simbolisasi melainkan harus dirawat terus menerus seperti merawat aqidah ahlussunnah wal jamaah.

“Makanya pohon yang ditanam kita namakan saja pohon Aswaja, sehingga prakteknya bisa dirawat sepanjang masa sebagaimana terhadap Aswaja,” kata Drs H Moh Adnan saat menyampaikan tausyiah dalam acara Haflah Dzikir Peduli Lingkungan yang digelar oleh GNKL NU Kudus di Bumi Perkemahan Abiyoso Menawan Ahad (10/10).<>

Di depan ribuan jama’ah yang hadir, Moh Adnan mengatakan terjadinya bencana alam akibat kondisi bumi yang sudah tua. Selain itu, manusia kurang melakukan perawatan maupun pelestarian terhadap hutan.

“Untuk masa depan, kita jangan mewarisi banjir dan tanah longsor melainkan mewarisi hutan lestari. Karena hal tersebut akan membawa kemakmuran masyarakat di bumi,” tutur Adnan.

Menyinggung kegiatan dzikir peduli lingkungan, menurut adnan, merupakan bentuk amalan cinta kepada Allah.  Dalam konteks lingkungan, Dzikir akan menjadi doa untuk mencegah terjadinya bencana alam banjir atau longsor.

“Semakin sering kita berdzikir akan semakin terbebas dari bencana alam. Namun kita harus mengimbangi juga dengan ikhtiar  merawat hutan yang menjadi bagian ciptaan-Nya,” tandas Moh Adnan seraya menyebut pencanangan hutan rakyat termasuk amal sholeh.

Sementara kegiatan haflah dzikir peduli lingkungan berlangsung khusuk. Mulai pukul 07.00 wib, Ribuan warga NU berbondong mengikuti acara tersebut. Diawali dengan bacaan maulidurrasul, manaqib dilanjutkan berdzikir yang diimami oleh Pimpinan Jamaah Al-khidmah KH Munir Abdullah.

Selain KH. Munir, hadir juga Pengurus GNKL PBNU Jazin Asy’ari dan  jajaran syuriah dan tanfidziyah PCNU Kudus, MWC NU se Kudus, dinas kehutanan Kudus serta sejumlah tokoh tamu undangan lainnya. (adb).