Tegal, NU Online
Menteri tenaga kerja dan transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar memuji ketertiban Fatayat dalam menjalankan kemitraan. Sehingga dia merasa senang untuk terus menjalin kerja sama dalam upaya meningkatkan pemberdayaan kualitas Sumber Daya Manusia.
Tanpa segan dia mengucapkan terima kasih kepada Fatayat NU yang telah menjalin kerjasama dalam mensinerjika program kementerian tenaga kerja dan transmigrasi. “Kami menjalin dengan berbagai lembaga tapi saya nilai Fatayat paling tertib,” ungkap menteri saat mengisi seminar nasional Harlah Fatayat NU ke-61 di Hotel Bahari In, Selasa sore (21/6).
<>
Muhaimin yakin, tanpa peran serta masyarakat program percepatan dan perluasan pembangunan bisa berjalan dengan sukses. “Pemerintah itu jadi bagian masyarakat, artinya tanpa peran serta masyarakat program pemerintah mustahil bisa berjalan,” terangya.
Dia berterima kasih karena Fatayat telah bergabung bersama pemerintah turut mensukseskan pembangunan bangsa. Fatayat secara cerdas telah terbukti amanah dan rapi dalam menjalankan program-program kemenakertrans, seperti penerapan teknologi tepat guna maupun padat karya. “Semakin memperbanyak kebermanfaatan kepada masyarakat, fatayat makin dipercaya,” pujinya.
Maka dalam Harlah ini, Fatayat harus mengerti posisi hari ini. menteri berpesan, ada 3 hal yang perlu diperhatikan Fatayat, yakni pertama menyadari suasanba makro nasional, kedua tantangan di hadapan kita dan ketiga melihat potensi dan peluang yang harus dihadapi.
Fatayat juga harus mengambil peran seiring dengan peluang pemerintah yang telah menerapkan Pembangunan yang telah on the trak ekonomi berbasis masyarakat. Kedua, Kekuatan BUMN untuk kepentingan dalam negeri bukan kepentintingan bisnis semata dan ketiga, demokrasi dan partisipasi masyarakat tidak hanya pada wilayah politik saja tetapi juga telah merambah ke bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan lain-lain. “Bahkan presidenpun sama posisinya, justru yang berpengaruh ada pada kekuatan pemikiran pers, sebagai cermin suara masyarakat,” ungkapnya.
Saatnya, Fatayat menagih pada kekuatan bangsa ini. Bangsa ini telah dibangun oleh KH Hasyim Asy Ari yang mampu mendirikan NU dengan kecerdasan dan ketenangannya. Kemudian dilanjutkan KH Wahid Hasyim yang tanpa henti berteriak NKRI harga mati ketika NII mulai merusak. Kelanjutanya oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang merintis demokrasi dan menjadi presiden pertama dari NU. “Peran NU terus menerus, tidak hanya peran fundamental belaka tapi riil menegakan dan meneruskan, percepat dan memperluas pembangunan,” tandasnya.
Ketua PC Fatayat NU Kota Tegal Dra Murniati menjelaskn, seminar digelar dalam rangka Harlah ke-61 Fatayat NU. Seminar dihadiri ratusan peserta perwakilan dari 27 Pimpinan Ranting dan 4 PAC Fatayat NU, GOW, Muslimat, IPNU-IPPNU, Ansor dan lain-lain. Seminar mengambil tema “Dengan Tegal cerdas kita ciptakan tenaga kerja profesional yang berwawasan kebangsan dan berakhlakul karimah,”.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Wasdiun
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua