Warta

Menag: Utamakan Pencegahan KKN

NU Online  ·  Selasa, 29 Juli 2008 | 08:57 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni menegaskan, upaya pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) harus mendapatkan prioritas yang sama dengan upaya pemberantasan KKN.

“Mencegah terjadinya KKN harus lebih diutamakan, karena dengan mencegah KKN sebenarnya kita mencegah terjadinya kerugian negara,” kata Menag usai melantik 6 pejabat eselon dua di lingkungan Departemen Agama (Depag), di Jakarta, Selasa (29/7).<>

Sebaliknya, kata Menag, sebaik-baiknya pemberantasan KKN, seringkali kerugian yang diderita negara sudah terlanjur terjadi, dan dalam banyak kasus kerugian negara itu tidak sepenuhnya dapat dikembalikan.

Menurut Menag Maftuh, ujung tombak percepatan pemberantasan dan pencegahan KKN di lingkungan Depag adalah aparat Inspektorat Jenderal. Untuk itu, seluruh aparat Irjen diharapkan memahami betul makna dan komitmen pemberantasan dan pencegahan KKN.
 
Menag menambahkan, Depag sendiri akan terus berbenah diri dengan mengedepankan 3 tertib pengelolaan, yaitu tertib pengelolaan uang, tertib pengelolaan barang dan tertib pengelolaan SDM.

Tertib pengelolaan uang, kata Menag, agar setiap satuan kerja mengelola uang Negara dengan baik dan prudent  sesuai dengan pruntukannya dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tertib pengelolaan barang dimaksudkan agar pengelolaan barang milik negara dilaksanakan dengan benar untuk memperlancar pelaksanaan tugas pokok. “Prioritaskan  mengembalikan asset-aset Depag  yang dikuasi pihak lain,” kata Menag.

Sedangkan tertib pengelolaan SDM, kata Menag, mengelola SDM secara baik, mulai dari sistem rekrutmen pegawai, penempatan pegawai, mutasi dan promosi jabatan, pengembangan pegawai sampai proses pemensiunan pegawai.
”Pengelolaan pegawai yang baik akan melahirkan SDM yang produktif dan kreatif dengan integritas yang tinggi,” katanya.

Menag berharap,  penuntasan pengangkatan tenaga honorer yang sudah terdata di BKN menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil harus diselesaikan sampai dengan akhir tahun 2009.

Masyarakat luas, kata Menag, seringkali menganggap Depag identik dengan penyelenggaraan ibadah haji. Sebenarnya Depag memiliki pekerjaan besar  yang harus dikerjakan secara sungguh-sungguh yaitu terkait dengan peningkatan kualitas kehidupan beragama, kerukunan umat beragama dan pendidikan.

Sementara itu pejabat eselon II yang dilantik adalah Kepala Biro Kepegawaian Ali Hadiyanto, Sekretaris Itjen Abdul Karim, Inspektur Regional IV Itjen Burhanuddin, Pgs. Kepala Biro Umum Abdul Gani, Ketua STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Manado Nasruddin Yusuf, Ketua STAIN  Palangka Raya Khairil Anwar dan mengukuhkan kembali Ketua STAIN Jember Moh.Khusnuridlo. (nam)