Warta

Menag: Anggaran untuk Pesantren Belum Memadai

NU Online  ·  Ahad, 26 Oktober 2008 | 07:07 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni menyatakan, anggaran untuk pondok pesantren masih belum memadai dan harus ditingkatkan, mengingat jumlahnya yang mencapai ribuan pesantren dan menampung jutaan santri.

Dalam acara halaqah pengembangan pondok pesantren di Jakarta, Ahad (26/10), Menag mengungkapkan, dalam kurun waktu empat tahun, pemerintah telah memberikan bantuan terhadap sejumlah pondok pesantren sebesar Rp 700 milyar. Namun anggaran itu dinilai masih belum memadai karena masih banyak pesantren yang belum mendapat bantuan.<>

"Anggaran yang disampaikan ke pesantren andai satu pesantren dapat Rp 500 juta, mungkin baru 1.400 ponpes yang terbantu," kata Maftuh dalam acara yang bertema "Reposisi, kontekstualisasi dan transformasi pesantren dalam dinamika pendidikan global", yang dihadiri sekitar 50 pimpinan pondok pesantren, antara lain KH Abdullah Syukri Zarkasy (Pesantren Gontor), KH Solahuddin Wahid (Pesantren Tebuireng) dan Wakil Rais Aam PBNU Prof KH Tolchah Hasan.

"Berapa angka yang ideal saat ini belum bisa disebutkan. Tapi masih cukup banyak guru di madrasah dan pesantren yang digaji Rp 100 ribu per bulan, ini berarti masih belum wajar," kata Maftuh.

Terkait dengan kenaikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN, Menag mengatakan, Departemen Agama yang juga mengelola pendidikan baik madrasah maupun pontren telah mengajukan tambahan sebesar Rp 10,7 trilyun. "Ada menteri yang berkeberatan, tapi saya katakan Depag juga mengelola pendidikan, selama ini kurang ada perhatian," ujarnya.

Akan tetapi, lanjut Maftuh, setelah ada Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, baru kita berbenah diri. "Sejatinya kita mengurusi madrasah dan pondok pesantren," ujarnya lagi. (dpg/nam)